Mempertahankannya Jauh Lebih Sulit
Personal branding adalah gambaran tentang citra diri kita pribadi, yang ingin kita tanamkan dalam hati orang yang mengenal kita .Jelas tidak semudah menanam sebatang pohon,yang hari ini ditanam,bulan depan sudah tumbuh dan setahun lagi mungkin sudah berbuah . Membangun personal branding ,bahkan lebih rumit dibandingkan membangun rumah.Â
Karena bila kita membangun rumah  ,begitu rumah siap dihuni,setiap orang yang menyaksikan sudah langsung menanamkan dalam memorinya :"Wah,rumahnya bagus " Tidak perlu ada pembuktian lainnya. Tetapi membangun personal branding,butuh upaya yang lebih keras dan sejalan dengan kemampuan dan potensi diri kita.Â
Sebagai contoh, sewaktu nasib kami berubah dan saya sudah menjadi pengusaha ,bahkan seorang Exportir, walaupun saya sudah mencetak kartu nama yang keren ,bertuliskan :
- CV TUNAS SARIÂ
- Export cassia and coffee seeds
- Jalan Niaga - Padang - West Sumatra  - Indonesia
- Tjiptadinata EffendiÂ
- DirectorÂ
Tapi tidak serta merta ,personal branding saya diterima oleh rata rata orang yang pernah mengenal diri saya sebagai Penjual Kelapa Parut di Pasar Tanah Kongsi. .Masyarakat disekitar saya di Padang,butuh bukti lainnya,bahwa saya memang pantas mendapatkan personal branding sebagai Exportir .Dikala masyarakat menyaksikan bahwa kami sudah tinggal di rumah permanent di komplek Wisma Indah I ,Ulak Karang ,Padang dan kemana mana dengan sedan baru Corolla .baru mereka percaya bahwa saya memang sudah menjadi seorang Eksportir .
Sejak itu,blla orang bertanya :"Effendi yang mana ?" Maka yang lain akan menjawab :"Effendi Eksportir kopi dan cassia " Inilah yang menjadi personal branding saya. Untuk mempertahankan personal branding ini,maka saya harus menjaga untuk tetap tinggal dirumah permanen dan kemana mana dengan sedan baru,serta makan malam direstoran mewah .Â
Personal Branding Melekat Seumur Hidup
Setelah memutuskan untuk pensiun dari dunia usaha dan berkecimpung dalam dunia ,merawat kesehatan diri secara alami ,serta sekaligus menjadi Ketua Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia,personal branding sebagai :"Eksportir kopi dan cassia " tidak secara serta merta hilang dan berganti menjadi :"Tjiptadinata Effendi Grand Master Reiki. " ,orang menyebut nama saya ,masih diembeli dengan:"Effendi yang dulu pengusaha kopi " . Setelah kami berdua bertahun tahun berkeliling ke lebih dari 130 kota di seluruh Indonesia untuk mengadakan lokakarya dan dialog interaktif di berbagai stasiun televisi,barulah personal branding saya sebagai Eksportir Kopi,berubah menjadi :"Grand Master Reiki"
Tjiptadinata Effendi Penulis di Kompasiana
Kemudian setelah kami berdua memutuskan untuk menyerahkan tugas mengajar kepada putra kedua kami dan sekaligus menjadi Pelaksana harian,maka secara perlahan ,personal branding saya menjadi Penulis di Kompasiana. Walaupun tulisan saya tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan Headline,tapi personal branding sebagai Penulis di Kompasiana tidak akan hilang,selama saya masih terus menulis.Â