Hoaks atau Fakta?
Setiap kali kesempatan pulang ke Tanah Air, selalu saya menyaksikan "atraksi acrobatic", yakni satu sepeda motor mengangkut 3 atau 4 orang penumpang. Dibelakang pengemudi ada anak dan diapit ibunya.Â
Herannya mereka berlalu lalang didepan Polantas, tapi tidak distop. Kata Sopir Taksi yang mengantarkan kami ketempat tujuan bilang:"Polisi tidak mungkin bisa melarang Pak. Mereka cuma mampu beli satu sepeda motor.Sedangkan anaknya dua orang yang harus diantarkan ke Sekolah.
Kalau bolak balik dua kali jelas,salah satu akan terlambat. Kalau dibiarkan dua anak dibelakang akan berbahaya. Maka jalan paling aman, mereka diapit ibunya. Ya.semacam bentuk perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil Pak" ,kata pak Sopir Taksi menjelaskan kepada saya.Â
Saya menjawab dengan:"Oo begitu ya Pak. Jadi sudah resmi satu sepeda motor boleh mengangkut lebih dari 2 orang ya?"
"Ya begitulah Pak " jawab Pak SopirÂ
Ternyata Masuk BeritaÂ
Baca juga: Memaknai Arti Natal secara MendalamSaking tidak percaya akan mata sendiri, saya ulangi hingga tiga kali membaca kalimat yang sama. Padahal ditulis dalam bahasa Indonesia yang sangat jelas. Hal ini bukan dikarenakan mata saya mulai bermasalah,melainkan apa yang saya baca,sungguh membuat saya geleng geleng kepala  Untuk jelasnya,saya kutip satu alinea dari sumber berita
Ia pun pindah ke Kecamatan Cilegon beberapa tahun setelahnya. Jarak dari rumah ke gereja ikut berkurang, jadi sekitar 25 kilometer. Saat itu, ia juga telah memiliki sepeda motor.sekeluarga bonceng empat ke gereja,menjadi rutin tiap minggu *sumber  https://www.nnindonesia.com/nasional.
Sekeluarga bonceng empat dengan satu sepeda motor setiap minggu. Berarti memang faktanya boleh ya?