Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Kalimat yang Sangat Menusuk Hati Kaum Wanita

26 November 2022   20:13 Diperbarui: 27 November 2022   04:34 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Khususnya Korban Pelecehan 

Saya bukan akhli hukum . Pernah kuliah di Fakultas Hukum Unand di Padang selama dua tahun dan kemudian drop out karena kondisi ekonomi yang tidak mendukung. Jadi tulisan ini sama sekali bukan merupakan tinjauan hukum,melainkan semata mata dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab. 

Gaung hari anti kekerasan terhadap kaum wanita masih bergema.karena baru satu kali matahari terbenam berlalu. Setiap tahun selalu diperingati dan dilakukan acara seremonial dan pidato yang berapi api,tentang gerakan anti kekerasan bagi kaum wanita.Tetapi kejahatan pelecehan terhadap kaum wanita terus berlangsung dari waktu ke waktu. Mengapa ? 

Salah satu penyebabnya adalah karena hukum belum berjalan sebagaimana seharusnya. Salah satu kalimat yang teramat menghujam kelubuk hati terdalam atas diri korban pelecehan adalah pertimbangan hakim dalam menjatuhkan hukuman yang ringan terhadap Pelaku Pelecehan .

Agar tidak terkesan bahwa kalimat ini adalah hasil imaginasi saya pribadi,maka saya kutib seperti dibawah ini

"Terdakwa bersikap sopan menyadari dan menyesali perbuatannya. Masih berusia muda dan dapat memperbaiki sikapnya di kemudian hari," (sumber: https://hot.detik.com/celeb/d-5884262/menyoal-tuntutan-45-tahun-penjara-gaga-muhammad-sopan-dan-masih-muda.

Bagaimana Nasib Korban?

Bagaimana dengan korban yang juga masih muda dan selama ini berpakaian dan bertutur kata sopan,tapi sejak terjadi perbuatan terkutuk atas dirinya,maka masa depannya hancur berkeping keping?" Selama ini terkesan bahwa hukum berpihak pada orang yang berasal dari keluarga terpandang,keluarga pejabat dan tokoh masyarakat. Menghadapi anak dari orang terpandang yang melakukan tindak pidana, tetiba hukum menjadi kemayu dan kehilangan kegarangannya. Apakah memang tidak ada yang melihat kejanggalan ini atau pura pura tidak tahu?

"Terdakwa masih muda dan perlu diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri" 

Lalu apakah korban yang juga masih muda dan masa depannya sudah dihancurkan,masih mendapat kesempatan untuk memupus noda atas dirinya ?  Yang paling sadis adalah orang yang malah menimpakan kesalahan pada korban :" Itulah akibatnya,bila perempuan tidak tahu diri,sudah jelas malam hari,masih berada diluar rumah "Padahal korban bekerja demi dapat bertahan hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun