Mengapa Bisa Demikian?
Rumput tetangga lebih hijau dibandingkan rumput dihalaman rumah sendiri mungkin benar bagi sebagian orang. Tetapi tentu saja tidak dapat di generalisir bahwa hal ini berlaku bagi semua orang. Jangan sampai seperti kata peribahasa : "Satu orang makan cempedak,semua orang terkena getahnya"Â
Maksudnya,orang yang merasa bahwa rumput tentangga lebih hijau dibandingkan rumput dihalaman rumahnya sendiri,agar tidak merasa sendiri,maka mencoba mengaburkannya ,dengan mengatakan :"Biasanya,rumput tetangga lebih hijau dibandingkan rumput dirumah sendiri" . Mungkin biasa bagi dirinya,tapi boleh jadi hanya dirinya sendiri yang merasakan hal demikian
Mengapa?Â
Nah,tentunya yang dimaksudkan dengan frasa :"Rumput tetangga tampak lebih hijau " bermakna ganda. Bisa dalam arti kata sesungguhnya,yakni rumput dihalaman tetangga ,tampak lebih hijau dibandingkan dengan rumput yang ada dalam pekarangan rumah sendiri.Â
Rumput di halaman rumah kami di Wisma Indah 1/6,ulak Karang di Padang,setiap sore kami rawat dengan baik, setiap rumput liar yang ada kami cabut satu persatu. Setiap pulang kantor ,kami bersama anak anak,menyediakan waktu untuk membersihkan rumput di halaman samping rumah kami. Kami sirami dan diberikan pupuk Tidak ada sampah yang terserak,kecuali daun kering yang gugur diterpa angin.Â
Sedangkan  tetangga kami ,tampaknya sangat sibuk ,sehingga tidak pernah sempat membersihkan pekarangan rumahnya.Bahkan puntung rokok tampak berserakan diatas rerumputan yang tampak menguning dan kusam.. Sebagai bukti bahwa rumput dipekarangan kami paling bersih dan indah,maka kami mendapatkan Piagam Penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup Prof.Emil Salim ,pada tahun 1986
Kilas Balik Dalam Kehidupan Berkeluarga
Parabel diatas,tentunja dapat dijadikan kilas balik dalam kehidupan kita . Kagum melihat kehidupan tetangga yang rukun dan damai, sementara dalam keluarga sendiri anak anak dan orang tua bagaikan orang hidup dalam rumah kost. Tinggal dibawah satu atap tapi masing masing sibuk urusan sendiri sendiri. Setiap hari pertengkaran antar sesama anak , bahkan antara anak anak dengan orang tua, seakan akan sudah menjadi ritual kehidupan mereka. Alangkah menyedihkan menjalani hidup semacam ini.
Mengapa?