Mana Yang Lebih Baik, Lembut atau Keras?
Saat kondisi sunyi sepi ,karena tak seorangpun melintas di tepi sungai,maka Batu mulai membuka pembicaraan :" Kalian kalian adalah makluk lemah. Tengok saja,kalian terpental sana sini. Dari gunung terjun kelembah dan  terus terbawa arus. Kalian sama sekali tidak mampu menahan diri,sehingga tidak punya tempat tinggal yang tetap  Tengok  kami bangsa Batu, sejak kakek neneknya manusia belum lahir di dunia ini,kami bangsa Batu sudah eksis disini." Begitu gaya Tokoh Batu yang paling menonjol di tepi sungai .
Sambil terus berjalan,Air menjawab :" Ha ha ha ,bangsa Batu sudah dikutuki para dewa,untuk menjadi penjaga Sungai. Sejak kakek nenek kalian lahir,sudah pernahkan kalian menyaksikan keindahan negeri lain?  Sudah pernahkan kalian kalian menyaksikan gemuruhnya samudra yang tak bertepi ? Adakah diantara kalian bangsa Batu yang mampu memberikan keceriaan kepada anak anak manusia ? Kerja kalian,hanya mendatangkan luka dan kesakitan pada anak anak manusia,karena terbentur  pada tubuh kalian yang keras dan tajam. Kalian bahkan tidak bisa mandi sendiri,kecuali ada kami .Â
Kalian tahu ,anak cucu bahkan cicit kami sudah sampai dibenua lain. Tanpa kami, kapal tidak bisa belayar. Tanpa kami ikan ikan tidak bisa hidup,bahkan manusia makluk yang konon paling mulia dimuka bumi ini ,tidak mampu bertahan seminggu tidak minum air. Diseluruh muka bumi ini,seluruh makluk hidup akan punah,bila tidak ada bangsa Air . Walaupun kami tidak sekeras bangsa Batu,tapi tidak ada yang mampu menghalangi perjalanan kami. Buktinya,bangsa manusia yang ingin memboikot kami di Jakarta,ternyata tidak mampu  menghadang kami ,sehingga Jakarta kami genangi dengan air..Kalian kalian bisa apa hah ?"
Air terus berciloteh : " Kalian kalian tahu nggak ,bagi umat manusia,kami ini berkat bagi mereka. Kami diturunkan dari langit. Sedangkan kalian adalah kutukan  Mau buktinya ? Kalian pernah dengar si Malin kundang dikutuk jadi Batu. Mana ada anak manusia dikutuk jadi air ?"
Saling pamer diri,antara bangsa Air dan Bangsa Batu,terus berlanjut. Tentu saja percakapan mereka tidak perlu jadi bahan pembicaraan antara kita bangsa manusia. Tetapi alangkah eloknya,bila kita mampu meluangkan waktu barang satu dua menit,untuk dijadikan refleksi diri. Mana yang lebih bermanfaat bagi manusia , bangsa Air atau Bangsa Batu ?
Mari kita tanya hati kita masing masing,mungkin disana ada jawabannya. Selama ini, diri kita mengimplementasikan sifat batu ataukan sifat air?
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI