Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Awalnya Kami Dikira Orang Kaya Sombong, Pagar Rumah Tinggi 2 Meter

8 Oktober 2022   20:35 Diperbarui: 8 Oktober 2022   20:42 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/bersama Pak Andri dan isteri, serta sahabat Kompasianer Damanhuri 

Akhirnya Jadi Sahabat Baik Hingga Kini

Dalam kopdar baru baru ini di Rumah Makan Bernama di Kota Padang,diantara puluhan sahabat dan kerabat yang hadir,termasuk yang datang dari Payakumbuh ,Sawahlunto dan Pekanbaru,hadir juga sahabat lama kami Haji Andri  bersama isteri. Kisah awal pertemuan kami boleh dikatakan cukup unik dan jadi kenangan sepanjang masa.

Tahun 1980 ,suatu sore terdengar bunyi bel dan suara seorang laki laki yang belum pernah saya kenal:"Assalamualaikum " Saya langsung keluar dan menjawab :"Mualaikum salam  dan   membuka pintu pagar . "Saya Andri pak, anggota ORARI lokal Padang." 

" Oya silakan masuk pak " kata saya sambil menyalami pak H.Andri dan mengajak masuk keruang tamu. Mempersilakan tamu duduk dan kemudian bilang pada isteri ,ada tamu dari ORARI lokal Padang. Selang beberapa saat,isteri saya keluar sambil membawa teh hangat yang masih mengepul. Meletakkan dimeja tamu dan menyalami tamu kami pak H.Andri. Setelah lebih kurang seperempat jam ngobrol hilir mudik,mengenai hobi amatir radio, pak Andri bilang :"Mohon maaf Bapak dan Ibu, saya datang kesini untuk membuktikan kata beberapa orang teman teman,bahwa yang namanya Tjiptadinata Effendi itu adalah orang kaya sombong .Pagar rumahnya tingginya dua meter,karena tidak ingin kedatangan tamu. Ternyata tidak benar.Saya diterima dengan sangat baik. " Kata pak Andri sejujurnya

Dokpri /bersama keluarga di Padang 
Dokpri /bersama keluarga di Padang 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dan kami berdua tertawa lepas,sama sekali tidak merasa tersinggung dibilang oleh beberapa teman sesama anggota ORARI,bahwa kami adalah :"Orang kaya yang sombong " Karena keduanya tidak benar. Pertama ,kami bukan orang kaya dan kedua,kami bukan tipe manusia yang sombong. Kami jelaskan pada pak Andri,tanah disamping rumah,kami khususkan untuk menanam aneka ragam bunga dan buah buahan. Sedangkan pada waktu itu,di Ulak Karang dimana kami tinggal, segala macam hewan bebas merdeka hilir mudik dan masuk kerumah siapa saja yang tidak berpagar,serta sekaligus menghabiskan seluruh tanaman yang ada. 

Maka untuk menjaga agar taman bunga dan buahan yang sudah kami rawat dengan susah payah,jangan sampai dirusak oleh kambing dan sapi warga,yang setiap hari dengan bebas berjalan dan cari makan dikebun tetangga. " Dan untuk meyakinkan pak Andri,kami ajak ketaman di samping rumah,dimana ada kolam renang pribadi,ada kolam ikan dan ada taman bunga dan buahan ,serta tempat berolahraga.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sejak kunjungan pertama tersebut,selanjutnya kami menjadi sahabat baik,bahkan sudah seperti keluarga sendiri. Saat kami pindah ke Jakarta, kami diantarkan oleh pak RT dan pak Lurah ,serta seluruh tetangga dan memeluk kami sambil menangis. Pak Andri yang membantu mempacking barang barang kami bersama sama.

Kelak Pak Andri berkunjung ke Jakarta,menginap dirumah kami dan saat kami pulang kampung,kami juga menginap dirumah pak Andri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun