Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Makna tentang Never Ending Meditation

25 September 2022   21:23 Diperbarui: 25 September 2022   21:26 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Esensial dari "never ending meditation" ini adalah mengajak kita untuk memegang prinsip hidup "giving is giving" Memberi adalah memberi tanpa mengharapkan keuntungan dalam bentuk apapun, termasuk berbuat kebaikan hanya agar dipuji puji orang . Bila niat awal sudah terdistorsi dengan niat abu abu, maka meditasi menjadi batal.

Kita tidak mungkin menjadi manusia yang sempurna, tapi setidaknya dapat menjadikan hidup kita bermanfaat bagi orang lain. Bukankah ada tertulis "Sebaik baiknya orang adalah orang yang hidupnya bermanfaat bagi orang lain" Atau dalam bahasa Inggris disebutkan "The beauty of life not depend on how happy my life, but how happy the others because of me" 

Dengan menerapkan prinsip never ending meditation, jalan untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya semakin lebar. Terpulang kepada diri masing masing.apa yang sesungguhnya ingin dicapai dalam hidup ini?

inti sari dari buku :"Never ending meditation", hasil karya : Tjiptadinata Effendi

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun