Mengapa Bisa Begitu?
Pagi ini saya baca tulisan sahabat Kompasianer Theresia Lin yang berkisah bahwa setiap hari Jumaat ada kegiatan sosial, bagi-bagi makanan di halaman gereja. Antrian begitu panjang hingga sampai ke jalan.Â
Saya jadi ingat di gereja St. Peter Simon yang lokasinya hanya sekitar 5 menit berkendaraan dari kediaman kami, setiap hari Minggu juga, meja di belakang gereja, tersusun roti aneka ragam. Bukan roti bekas melainkan roti yang masih baru dan terasa hangat. Eee hanya beberapa orang yang mengambilnya. Kami pernah "dipaksa " mengambil oleh yang bawa dan bilang: "Please take one". Ambillah satu, saya sudah bawa dari rumah, masih hangat, sayang sekali bila tertinggal dan terbuang.
Begitu juga di beberapa gereja lainnya, ada roti gratis, tapi orang enggan mengambil. Ada jeruk yang masih fresh, menumpuk di keranjang. Pastor sampai berdiri di pintu belakang dan menyarankan agar umat mengambil dan bawa pulang, demi menghargai orang yang sudah bersusah payah membawa ke gereja.
Ice Cream Gratis Juga SepiÂ