mengira ,pencerahan hanyalah untuk para petapa atau rohaniwan
tidak paham tujuan akhir dari pencerahan
sibuk untuk berbagai urusan sehingga tidak punya waktu untuk menekuniÂ
tidak ada yang membimbing,sehingga kuatir salah langkahÂ
Setiap Orang Miliki Kesempatan
Sesungguhnya,setiap orang,siapapun dirinya dan apapun background pendidikannya,memiliki peluang untuk mencapai pencerahan diri,tanpa harus menunggu menjadi orang shaleh atau orang suci.Â
Karena orang shaleh atau orang suci,sudah tidak lagi membutuhkan pencerahan. Karena sudah menjadi bagian dari dirinya. Kalau dianalogikan dengan sebuah obor, maka obor tidak perlu lagi diberi api,karena api sudah menjadi bagian dari obor yang menyala.
Darimana kita mulai?
Sebagai orang awam,hal pertama yang seharusnya dilakukan adalah membuka hati untuk mau belajar . Hal ini membutuhkan kerendahan hati yang mendalam.Â
Coba saja kita teliti para penulis di Kompasiana, ada yang tulisannya ,sebagian besar masuk ke Artikel Utama  dan terpopuler,tapi dengan rendah hati tetap mau berkunjung ke tulisan rekan rekannya. Karena dirinya,memahami,bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini,kecuali Tuhan Yang Mahasempurna
Belajar dari pengalaman pribadi,memang sangat baik,karena experience is the best teacher. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Tetapi alangkah lebih baik lagi,bila kita mau membuka hati belajar dari pengalaman hidup orang lain,karena akan menghadirkan kearifan hidup .Â