Do Your Best and Let's God do the rest
Kekuatiran adalah sangat manusiawi. Salah satunya kuatir terkena Covid. Apalagi mendapatkan kabar tentang kematian yang beruntun. Ada tetangga yang meninggal. Bahkan ada sanak keluarga yang juga berpulang akibat Covid. Hal ini semakin menjadikan kita waspada dan semakin meningkatkan diri menjaga kebersihan.
Tetapi bila ketakutan sudah Overdosis, sehingga merasuk kerelung hati terdalam, mengakibatkan kita hidup dalam ketakutan. Hal yang sangat menyiksa diri dan berdampak buruk bagi seluruh anggota keluarga.
Apakah mungkin kita mengurung diri sepanjang waktu? Setidaknya perlu untuk bekerja, berbelanja untuk keperluan dapur. Atau perlu mengurus suatu keperluan dan berurusan dengan orang lain.
Apakah kita dapat membedakan siapa yang terkena atau tidak? Hidup Dalam ketakutan sungguh memupus habis rasa syukur kepada Tuhan dan sekaligus menjadikan kita manusia yang terpancang pada rasa kuatir terkena Covid. Alangkah eloknya bila kita mampu menata hati, agar jangan sampai larut dalam ketakutan.
Salah seorang sepupu saya selalu menjaga diri. Semasa Covid tidak keluar rumah. Pesan makanan online. Tapi entah bagaimana ia terkena Covid dan tidak tertolong lagi. Ternyata mengurung diri , bukanlah berarti suatu jaminan orang tidak akan terdampak CovidÂ
Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semuanya bahwa tetaplah mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kebersihan diri. Tapi jangan sampai tenggelam dalam ketakutan, sehingga tidak dapat lagi menikmati hidup secara damai.Â
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H