Bila Terpaku Pada Gengsi Seumur Hidup Tak Akan Pernah Bertemu
Kemarin dapat pesan dari salah seorang teman di Indonesia yakni Pak Tedy, bahwa ada teman sesama asal Indonesia yang juga tinggal di Perth. Tapi yang bersangkutan tidak punya kendaraan sehingga tidak bisa mengunjungi kami.Â
Usianya jauh lebih muda dibandingkan kami yakni terpaut 15 tahun. Namanya Leng Siaw asal dari Medan yang beralamat di Canning Vale yang jaraknya sekitar satu jam berkendara dari kediaman kami di Burns Beach.
Untuk menjalin hubungan persahabatan, kami tidak pernah terpancang pada gengsian. Walaupun usia kami lebih tua sekitar 15 tahun, tapi bagi kami tidak menjadi masalah. Perjalanan dari rumah ke alamat dituju lancar dan sesuai prakiraan sekitar 1 jam lebih. Ternyata kami sudah ditunggu.
Rencana Berubah.
Awalnya rencana kami mengajak makan siang direstoran. Tetapi ternyata Pak Leng Siauw sudah mempersiapksn makanan siang Dan bilang segan kami yang lebih tua yang mengajak makan siang dan harus mengantarkan Pak Leng Siauw kembali ke rumah
"Janganlah pak. Malu saya yang lebih muda. Sudah dikunjungi saja saya sudah senang '
Maka akhirnya kami ngobrol A to Z sambil menikmati Green tea dan makanan kecil.
Pak Siaw bilang "Maaf ini non halal' Mungkin mendengarkan kami berdua dari Padang. Karena 97 persen orang Padang adalah Muslim Dan saya bilang, bahwa kami berdua Katholik. Ternyata Pak Leng Siauw beragama Buddha Selanjutnya kami tidak membahas masalah agama .
Satu jam lebih kami saling bercerita di ruang tamu yang luas, kami pamitan dan diantarkan hingga ke pintu pagar.
Puji syukur kepada Tuhan, seorang teman lagi bertambah. Seandainya saya terpancang pada aturan bahwa yang muda yang harus datang berkunjung maka mungkin seumur hidup kami tidak akan bertemu.