Si Pak Boss menelpon sambil menangis dan menyesal banget tidak mau mendengarkan saran saran yang sudah saya sampaikan berkali kali, Tapi nasi sudah jadi arang, mau diapakan lagi? Â Diusia yang sudah tidak muda lagi baru mau mencari pekerjaan bukanlah hal yang gampang.Â
Belajar Dari Kegagalan Orang Lain
Tulisan ini saya tayangkan karena ada banyak "Pak Boss" lainnya yang terlena saking asyiknya menjadi pusat perhatian dan dianggap sebagai Tetua dari WA Grup, padahal semuanya adalah fatamorgana kehidupan.Â
Belajar dari kegagalan orang lain adalah sama pentingnya dengan belajar tentang kesuksesan Agar jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama.Â
Setidaknya menjadi alaram bagi kita semuanya agar jangan sampai terperangkap oleh Fatamorgana kehidupan sehingga terobsesi menjadi sosok yang dijadikan"panutan" di WAG. Padahal semuanya adalah semu. Semu itu bahasa vulgarnya adalah "Palsu"
Bermedia sosial tentu saja sangat baik, tetapi jangan sampai lupa akan kewajiban terhadap keluarga
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H