Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Kita Berada Diatas,Tengok Jugalah yang Dibawah

19 Juni 2022   21:05 Diperbarui: 19 Juni 2022   21:31 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Boleh Jadi Suatu Waktu Yang Dibawah Akan Berada Diatas

Pada umumnya,orang hanya menakuti alkohol,karena dapat menyebabkan orang menjadi mabuk. Orang mabuk tidak mampu mengontrol diri ,sehingga tega melakukan apapun. Tetapi sesungguhnya ada begitu banyak hal ,selain dari alkohol dan tuak yang bisa memabukkan orang,yakni :

  • harta 
  • kekuasaan 

Merasa diri kaya dan berkuasa ,dalam memutuskan nasib orang lain,menyebabkan orang mabuk dan lupa diri.sehingga menganggap orang lain yang tidak setara dengan dirinya,sebagai objek yang dapat diutak atik semaunya.  Mabuk kekuasaan ini,tidak hanya semata milik para pejabat,tetapi juga merambah semua ruang kehidupan lainnya. 

Merasa memiliki power ditangan,dapat menyebabkan orang lupa diri ,seakan akan selamanya akan berada di posisi sebagai the desiscion maker. Padahal sudah begitu banyak contoh aktual,bahwa di dunia ini tidak ada posisi yang abadi. Suatu waktu semua orang akan turun panggung. Orang yang dulu berada dibawah,boleh jadi akan menggantikan posisi kita.

Alangkah eloknya,bilamana ada kelebihan diri,ya disyukuri tanpa menyebabkan keangkuhan diri. Karena harta yang dimiliki dan dibanggakan,boleh jadi bagi orang lain hanya uang recehan . 

Semuanya Akan Mengalami Perubahan

Saya dulu adalah pelari marathon 15 K. Lari dari rumah ke Teluk Bayur yang jaraknya 8 kilometer ,pulang pergi .Tapi kini jangankan 15 kilometer,berlari 1,5 kilometer saja sudah sesak nafas. Dulu saya lifter angkat besi,kini jangankan angkat besi 100 kilogram,mengangakat koper 30 kilogram saja,hanya mampu berjalan 20 meteran.

Karena itu, alangkah eloknya,bila segala kelebihan yang kita miliki,disyukuri tanpa menghadirkan rasa angkuh dalam diri kita.Sehingga bila kelak turun panggung,orang masih mau menyapa kita . Tidak ada yang abadi dalam hidup ini.tetaplah rendah hati.

Renungan dimalam minggu

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun