Di hari Ulang Tahun
Salah satu sahabat terbaik kami, bu Anika Oriana Suekh, yang biasa kami panggil "Ani" sesuai permintaannya,
"Papa mama, panggil saja saya ANI."
Kami kenal sejak beberapa tahun lalu dan kemudian merasa sangat dekat, sehingga setiap kali berkunjung ke Kupang, kami selalu di jemput Ani, yang sudah seperti puteri kami sendiri. Ke mana-mana kami pergi selalu ditemani. Seperti misalnya, saat kami berkunjung ke Ende, Larantuka, Ruteng, Bajawa dan ke Labuan Bajo, selalu didampingi oleh Ani. Bahkan dengan keluarga Ani juga kami sangat dekat.
Tetapi sewaktu kami baru tiba di Jakarta, setelah bersama Ani di Ruteng, tetiba dapat kabar dari putrinya Elly, "Kakek, mama tadi pagi jatuh dan kini di Rumah Sakit Bayangkhara" Tentu saja saya dan isteri sangat kaget dan langsung terbang kembali ke Kupang, padahal hari itu bertepatan dengan hari Raya Imlek. Kami lupakan Imlek dan menuju ke Kupang. Di bandara sudah ditunggu oleh sahabat kami Markus Tunggal yang juga tidak mau disebut "Pak".
Kami langsung menuju ke Rumah Sakit Bayangkara didampingi Markus. Ani terbaring dan kondisi sadar,tapi sama sekali tidak mengenal kami. Pandangan matanya nanar dan menerawang, tapi air matanya menggenang. Setelah dirawat beberapa hari, Ani sudah diperbolehkan pulang. Sudah dapat berkomunikasi, tapi tubuhnya mengalami kelumpuhan akibat serangan stroke
Dipanggil Tuhan
Pada waktu kami berada di Australia, dapat kabar dari Markus Tunggal, bahwa Ani sudah dipanggil Tuhan. Kami berdua terpana dan tenggelam dalam kesedihan mendalam. Tapi tidak bisa pulang untuk hadir pemakaman Ani dan hanya mengirimkan bunga duka. Hari ini, tanggal 11 Juni, adalah hari Ulang Tahun Ani. Selamat Ulang Tahun untuk ananda Ani yang kini sudah di Surga
Salam sayang dari papa dan mama. Semoga tinggal dalam damai sejahteraÂ
Tjiptadinata Effendi