dokumentasi pribadi
Karena Ada Ikan Yang Sangat BerbisaÂ
Saya hobi mancing sejak masih duduk dibangku Sekolah Rakyat yakni tahun 50 an. Karena kami tinggal di Jalan Kali Kecil yang bukan hanya sekedar nama, tapi benar benar ada Kali kecil dibelakang rumah yang airnya menyambung ke Sungai Batang Arau.Â
Hanya sekitar 50 meter dari kebun dibelakang rumah orang tua sehingga sepulang dari sekolah dan membantu membersihkan kebun pisang dihalaman belakang, saya duduk istirahahat sambil memancing.Â
Pada waktu itu nilon saya dapatkan dari layangan putus dan "Joran" yakni untuk kelengkapan  mancing tinggal ambil bambu Cina. Sedangkan mata kail saya rakit sendiri dengan cara mengasah Peniti bekas dan membentuknya sehingga mirip dengan fungsi kail. Â
Umpannya adalah cacing, tinggal angkat batu besar dan dapatkan cacing atau telur kecoa untuk dijadikan umpan. Lumayan, terkadang dapat belut dan terkadang dapat ikan "Bakok" yakni sejenis ikan murahan yang hanya disantap oleh masyarakat kelas bawah seperti saya .Â
Saat sudah beranjak naik ke SMP yakni sekitar tahun 57-58 saya mulai beralih memancing di Sungai Batang Arau  dan setelah SMA saya mancing di Muara Padang.
Perlu Diwaspadai Ikan Berbisa
Maksud hati mau mancing ikan tapi terkadang bisa jadi yang terpancing adalah ular laut atau "ikan setan" yang bisanya mematikan. Begitu tersengat tangan langsung membengkak. Syukur ada Nelayan yang membantu dengan obat obatan daun daunan dan ternyata mujarab.Â
Ada ikan buntal yang juga beracun. Jadi tidak semua hasil pancingan dengan seenaknya dipegang dengan tangan. Bila ada jenis ikan yang aneh atau yang terpancing ular laut tentu saja jangan disentuh.Â
Biarlah tali nilon dan mata kail jadi korban dengan memutus talinya ketimbang jari tangan yang harus diamputasi karena infeksi terkena bisa ikan atau ular laut.Â
Begitu juga bila yang tergoda makan pancingan kita adalah jenis ikan pari, jangan sakiing kegirangan langsung dipegang karena pada ekornya ada "suntikan maut".
Mata Kail Tidak Punya Mata
Walaupun disebut "mata kail" tetapi sesungguhnya  mata kail tidak punya mata. Jadi sewaktu melempar ataupun  sewaktu menarik hati hati jangan sampai mata kail nyangkut dibibir teman atau anggota keluarga yang ikut mancing. Apalagi bila sampai mata kail singgah dimatanya, tak terbayangkan apa akibatnya.
Kapan Pakai Besi Pemberat dan Kapan Gunakan Kayu Apung?
Setiap kali melemparkan umpan, diujung tali nilon selalu ada timah pemberat yang gunanya akan mata kail yang sudah dipasang umpan masuk kedalam air dan disantap oleh ikan.Â
Tetapi ada jenis ikan yang justru senang bermain dipermukaan air yakni "Ikan Belanak". Ikan ini agak gengsian. Tidak mau makan umpan cacing atau udang maupun cumi yang sudah dipotong potong. Santapan kesukaan Ikan Belanak ini adalah roti. Â
Timah pemberat dilepaskan dari tali kail dan sebagai gantinya dipasang "sepotong kayu apung" yang boleh dibuat dari kayu gabus. Sehingga tali kail dan umpan mengambang dipermukaan air dan begitu rombongan ikan belanak tampak ada santapan lezat, maka mereka berebutan memakannya.Â
Bila kail sudah nyangkut kemulut ikan, maka giliran kita yang makan ikan .Â
Tehnik Tarik Ulur
Bila yang menyantap umpan kita ikan yang cukup besar, maka jangan langsung ditarik kuat kuat karena bisa mengakibatkan nilon putus atau rahang ikan yang putus sehingga ikannya terlepas.Â
Caranya adalah bagaikan main layangan, yakni ditarik ulur. Setelah ikannya terasa melemah dan tarikannya tidak kuat lagi, baru ditarik dan diangkat keatas.
Cara Memilih Mata Kail
Kalau hanya sekedar hobi, maka cukuplah nilon halus dan mata kail yang kecil sehingga ikan apapun dapat nyangkut di mata kail kita. Tapi kalau memang memancing untuk mendapatkan ikan yang besar, maka perlu digunakan nilon yang lebih kuat dan mata kail yang lebih besar.
Umpan terbaikÂ
Umpan yang paling baik adalah cumi cumi yang dipotong kecil kecil, karena tidak gampang lepas dari mata kail. Kalau menggunakan umpan udang, maka tidak jarang ikan memakan umpan, tapi mulutnya tidak terkait pada kail kita karena ada ikan yang cara makannya dengan menyambar.Â
Bila Memancing Dilaut ,Perlu Persiapan Pelampung
Bagi yang hobi mancing dilaut mutlak diperlukan persiapan pelampung, sehingga in case of emergency dapat dimanfaatkan untuk menolong diri sendiri dan menolong sesama pemancing Â
Perlu Bawa TanggukÂ
Perlu bawa tangguk bila memancing dilaut karena sewaktu mengangkat ikan yang termakan kail kita ditampung dengan tangguk, sehingga seandainya terlepas karena mulut ikan tersobek, ikan hasil pancingan tidak jatuh kelaut.Â
Bayangkan kesalnya hati bila sudah terlanjur senang dan hanya selangkah lagi masuk keember kita, ee tetiba ikan terlepas dan bilang "good bye my love"
Tangguk juga berguna karena bila kehabisan umpan, maka dengan tangguk dapat mengambil ikan kecil untuk dijadikan umpan
Hmm rasanya sudah komplit ya teman teman semuanya. Selamat berburu ikan dan jangan lupa, sebelum berangkat sarapan dulu ya dan tentunya air minum secukupnya.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H