Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengapa Mengatakan Sesuatu Kebaikan yang Tidak Kita Kerjakan?

14 April 2022   08:28 Diperbarui: 14 April 2022   09:16 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Memetik Hikmah Ramadan Tentang Menyamai Kata dan  Perbuatan

Sebagai seorang non Muslim, tentu saya tidak berhak masuk ke dalam materi pelajaran yang disampaikan, tapi tentu boleh memetik hikmah dari pesan moral yang disampaikan. Agar selalu menyamakan kata dengan perbuatan. 

Berbohong untuk mendapatkan simpati orang banyak atau agar disebut sebagai orang baik, sangat mudah. Bikin cerita seakan akan kita peduli akan orang yang hidup berkekurangan. 

Ilustrasi gampang, tinggal comot sana sini. Dan untuk sementara waktu, nama kita akan jadi populer dan dimata orang banyak, diri kita adalah sosok yang mulia dan memiliki rasa kepedulian yang tinggi. Tetapi seperti kata peribahasa: "Sepandai pandainya membungkus bangkai, suatu waktu akan tercium juga"

Begitu juga dalam ruang kehidupan, sekali berbohong ,maka orang perlu berbohong puluhan kali lagi untuk menutupi kebohongan yang pertama. Saya pernah mendengarkan: "Mengapa kamu mengatakan,sesuatu yang sesungguhnya tidak kamu lakukan?"  Ada ayat ayat, yang tidak berani saya kutip, karena kuatir salah. Tapi esensial dari pesan moral ini,adalah menyamakan kata dengan perbuatan. 

Dalam hal ini, alangkah eloknya bila kita selalu berusaha agar sekokoh batu karang, yang tidak goyah diterpa ombak dan badai, Tetap pada prinsip hidup: "jujur pada diri sendiri dan jujur pada siapapun"

Untuk apa, demi mendapatkan puji pujian orang, kita menceritakan seolah olah sudah ikut peduli akan nasib orang miskin dan sudah mengaplikasikan hidup berbagi, padahal tidak sekalipun kita melakukannya? Hal ini selalu menjadi renungan bagi saya pribadi, untuk tidak pernah melakukannya. 

Walaupun tidak ada orang yang tahu, tapi Tuhan Mahatahu dan mengetahui segala sesuatunya. Sehingga diri kita tidak terjebak menjadi orang munafik, lain yang dikatakan, lain yang dilakukan.

Renungan diri di pagi cerah ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun