Karena Sudah Menjadi Bagian Dari Kehidupan Kami
Selain dari kota Padang sebagai kota kelahiran saya, maka Jakarta merupakan kota yang sarat dengan kenangan bagi saya dan isteri. Karena lebih dari 10 tahun kami tinggal di sini.Â
Tahun 1990 kami meninggalkan kota Padang dan tinggal di Bintaro Jaya di sektor 4. Sesungguhnya tinggal disini sangat menyenangkan karena hanya berkendaraan 5 menit kami sudah tiba di Food Court yang sarat dengan aneka ragam kuliner. Mulai dari warung dibawah tenda hingga restoran  yang lumayan elite.Â
Sempat tinggal disini selama 3 tahun, tapi karena  kegiatan kami berada di pusat kota yakni di Lokasari Plaza, maka kami pindah ke Jalan Duri Kencana Raya, Duri Kepa.Â
Tetapi setelah unit apartement yang kami beli sudah siap, maka kami pindah ke Mediteranean Lagoon residences yang luasnya 100 meter persegi.
Kami betah tinggal disini karena untuk parkir kendaraan sudah terjamin. Mau berenang tinggal turun kelantai dasar. Begitu juga bila mau minum kopi, dilantai dasar ada Cafe yang cukup elite. Sehabis berenang bila haus ada lapar tidak usah repot karena ada aneka ragam restoran di lantai dasar.
Selain itu ada fitness dan sauna.Â
Kalau malam lagi duduk diteras kami dapat memandangi Jakarta di waktu malam. Dan bila lapar isteri tidak usah kedapur, cukup telpon ke salah satu restoran dan dalam waktu kurang dari 15 menit akan diantarkan. Bila mau pijat refleksi tinggal menyebrang dan disana ada pijat refleksi  yang cukup elite.Â
Ada Pasar Malam
Malam hari bila lagi iseng kami turun ke lantai dasar dan berjalan kaki beberapa puluh meter dimana terdapat Pasar Malam. Dimana sebagai layaknya pasar malam pada umumnya, aneka ragam barang tampak dipajang disana.
Dari mulai makanan hingga pakaian dan tentunya beragam minuman juga ada disini. Bahkan ada yang menyewakan kuda bagi yang iseng mau coba naik kuda.Â
Kami tidak selalu makan direstoran karena lebih suka menikmati ikan bakar atau nasi dan sambal udang balado atau nasi Padang ketimbang makan direstoran yang harganya mahal tapi kurang pas dengan selera.
Kehidupan semacam ini tidak akan pernah dapat dirasakan diluar negeri walaupun cukup dana didalam dompetÂ
Menetap di Australia
Kemudian karena putra pertama dan putri bungsu kami sudah menetap di Australia dan mengajak kami berdua tinggal bersama mereka, akhirnya kami memutuskan untuk menetap di Australia.Â
Karena Unit apartement kosong sedangkan maintenance fee setiap tahun harus bayar maka kami memutuskan untuk menjualnya. Tersisa hanya satu unit kecil yang luasnya hanya 40 meter persegi yang tetap kami pertahankan sehingga kapan kami ke Jakarta sudah ada tempat tinggal. Â
Begitu juga kendaraan kami jual karena tidak efektif kami simpan hanya untuk dipakai setahun sekali.Â
Karena itu, setelah kami menetap di Australia setiap kali ada kesempatan pulang, maka selain dari kembali ke kampung halaman di Padang kami pasti singgah di Jakarta.
Selain dari karena putra kedua kami Irwan tinggal di Jakarta, sekaligus kota Jakarta merupakan kota kenang kenangan bagi kami berdua yang tidak mungkin kami lupakan
Jadi ingat lirik lagu "Tanah airku tidak kulupakan... Kan kukenang selama hidupku... Walaupun saya pergi jauh... tak kan hilang dari kalbu. Tanahku yang kucintai...Engkau kuhargai..."
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H