Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Persembahan untuk Penyair Sejagat Raya

23 Maret 2022   06:01 Diperbarui: 23 Maret 2022   06:06 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Sebait puisi menyirat sejuta makna 

Mari kita simak sebait Puisi karya ananda Hera Veronica yang berjudul :"Di Ujung Telunjuk Ada yang Membungkuk" https://www.kompasiana.com/heraveronica/ 

Di ujung telunjuk
ada hati remuk tak berdaya
laksana pesakitan diadili sang raja

Membaca sebait puisi ini, terbayang seorang pejabat  sedang marah dan menunjuk nunjuk bawahannya, yang hanya dapat menjawab: "Baik pak. siap kerjakan dengan kepala menunduk dan hati serasa remuk, karena diperlakukan tak ubahnya bagaikan jongos di zaman penjajahan. Walaupun hatinya tidak menerima diperlakukan seperti itu, tapi apalah daya seorang bawahan. 

Bila berani menantang , maka resikonya akan dipecat atau diisolasikan. Maka demi agar keluarga tetap bisa hidup, maka dengan terpaksa mematuhi semua perintah atasan.

Dalam tiga kalimat yang membentuk sebait puisi tersebut ananda Hera sesungguhnya telah bercerita panjang lebar tentang kehidupan orang kecil,yang harus merunduk runduk dibawah telunjuk atasannya.

Sebait Puisi dari ananda Ari Budiyanti

Tetiba hati ini digerakan sebuah rasa
Yang memintaku untuk sekedar berbagi
Sepasang donat yang kubeli
Pagi itu kuberikan dalam bahagia

judul "Sepasang Donat Kebaikan", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/aribudiyanti

Sebait puisi yang ditulis oleh ananda Ari Budiyanti ,intinya menyirat pesan moral mendalam. Yakni untuk mengaplikasikan hidup berbagi,tidak perlu ada alasan. Apalagi sampai menghitung untung dan rugi. "Sepasang donat yang kubeli. Pagi itu kuberikan dalam bahagia"  Yang ingin disampaikan oleh Penulisnya adalah :"Giving is giving" Memberi adalah memberi. Tidak perlu ada alasan,mengapa donat yang kubeli dengan uangku sendiri,harus kubagikan pada orang yang tidak kukenal?" Dalam sebait puisi ini Penulisnya menyampaikan pesan moral,bahwa kalau memberi,maka berikanlah dengan ikhlas,maka akan menghadirkan kebahagiaan tersendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun