Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jangan Meremehkan Orang Kecil

20 Maret 2022   18:28 Diperbarui: 20 Maret 2022   18:34 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: personneltoday.com

 

Nasib Orang Bisa Berubah

Entah sudah ratusan kali kita mendengarkan petuah bahwa :" Belajarlah sejak dari buaian hingga keliang lahat" Yang maksudnya sudah jelas,bahwa hidup itu adalah sebuah proses pembelajaran diri tanpa akhir. Tetapi sayang sekali,dikala sedang berada diatas,orang sering menjadi lupa diri. Dan terjerumus menjadi orang yang angkuh.  Karena orang tidak hanya bisa mabuk karena minum alkohol tetapi juga karena berbagai faktor lainnya. 

Salah satunya adalah merasa diri sudah jadi orang kaya, sehingga secara tanpa sadar menganggap remeh orang yang berada didepannya. Padahal orang yang hari ini berdiri sebagai kuli didepan kita,boleh jadi ketemu beberapa tahun kemudian nasibnya berubah dan bisa lebih sukses dibandingkan kita. Hal inilah yang paling banyak dilupakan orang. 

Belajar Dari Pengalaman Pahit Kehidupan

Agar tidak membosankan,maka saya tidak akan mengulang ulang cerita lama secara mendetail,melainkan hanya sepintas sebagai latar belakang tulisan ini dibuat. 

Hidup sebagai orang miskin itu sungguh sangat menyakitkan lahir batin. Saat masuk ke toko untuk berbelanja,selalu diikuti oleh karyawannya,karena takut barangnya dicuri.  Kalau kurang uang,walaupun sudah kenal lama dengan pemilik toko,maka jangan harap barang boleh dibawa,walaupun hanya kurang 5 ribu rupiah. 

Begitu juga sewaktu antri mau beli nasi bungkus,walaupun sudah lama menunggu,tapi tetap saja pembeli yang berteriak:" Nasi bungkus pakai ayam goreng "akan didahulukan,sedangkan yang pesan nasi ramas,akan dikemudiankan hingga tidak ada lagi yang pesan ayam goreng. 

Kelak Ketika Nasib Berubah

Kelak ketika nasib berubah dan kami berbelanja dengan sedan baru ,maka layanan yang kami terima sungguh luar biasa. Begitu masuk langsung disambut:" Selamat siang Boss.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun