Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hindari Sebutan Pengangguran Dengan Menjadi Penulis

18 Maret 2022   05:37 Diperbarui: 18 Maret 2022   06:19 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi; https://tr.pinterest.com/rusyena/woman-writing/

Sekaligus Menjaga Kehormatan Keluarga 

Sebutan "Pengangguran "sungguh tidak enak didengar . Apapun alasan yang diberikan, semisalnya : tidak ada lowongan pekerjaan atau gaji terlalu kecil dan seterusnya, tetap saja orang akan memandang sinis kepada kita. Menganggur berarti hidup atas jerih payah orang lain. Menganggur berarti mengambil hidup dari hasil keringat keluarga. Rasanya teramat menyakitkan menyandang "gelar" Penganggur . Yang malu bukan hanya satu orang tapi seluruh keluarga ikut merasakan  Bayangkan bila mendengarkan satu kalimat saja :" Suaminya Pengangguran " atau " menantunya Pengangguran " 

Orang yang memiliki pekerjaan walaupun hasil kerja kerasnya hanya menghasilkan recehan tetap saja lebih dihargai ketimbang tidak melakukan pekerjaan apapun  . Masih lebih terhormat sebutan Pengamen daripada Pengangguran  .

Menjadi Penulis Seumur Hidup 

Walaupun saya selalu mengatakan bahwa saya sudah pensiun , bahkan sudah tidak aktif lagi di  Yayasan Waskita Reiki yang saya dirikan 32 tahun , tetapi semua teman teman dan sanak family memperkenalkan saya sebagai Penulis di Kompasiana.  Dan tak seorang pun yang dapat membantah karena kenyataan nya saya masih tetap menulis

Kalau menyaksikan seorang pengemis mungkin orang masih bisa jatuh kasihan dan mengulurkan recehan  Tapi  tak seorang pun yang akan bersimpati pada seorang Pengangguran. Mendapatkan stempel sebagai Pengangguran sungguh sangat menyesakan dada . Serasa hidup kita bagaikan benalu yang menikmati hasil keringat keluarga  

Salah satu cara terbaik mencegah agar  jangan sampai kita mendapatkan  gelar Pengangguran , maka jadilah seorang Penulis 

Sebuah renungan kecil di pagi indah 

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun