Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Panggilan Acek Bermakna Ganda Yakni Kehormatan dan Penghinaan

7 Maret 2022   08:38 Diperbarui: 7 Maret 2022   08:44 8037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi acek atau lintah/kompas.com

Perbedaan Pengertian Antar Daerah

Seperti yang sudah pernah saya tuliskan tentang: "Tukang Cilok" yang di Jawa Barat adalah sebutan untuk orang yang berjualan makanan yang dinamakan; "cilok", kalau di Sumatera Barat ,jangan pernah mengatakan: "Ibu saya Tukang Cilok". Karena akan serta merta disebut sebagai anak durhaka  Karena pengertian :"tukang cilok" di Sumatera Barat adalah :"Maling" 

Begitu juga dengan kata: "galak" yang secara umum artinya: "pemarah" tapi di Kampung Halaman saya galak artinya: " tertawa". Jadi kalau kebetulan berkunjung ke Padang dan mendengar komentar: "Jangan galak galak " maksudnya, jangan tertawa tawa.

Kembali Kejudul

Bagi suatu daerah, panggilan: "Acek" adalah sebuah kehormatan dan mungkin juga sebuah kebanggaan. Tetapi bila berkunjung ke Kampung Halaman saya di Padang dan Sumatera Barat pada umumnya, jangan pernah memanggil orang dengan sebutan: "Acek" Karena "Acek" dalam bahasa Minang berarti Lintah pengisap darah. Untuk jelasnya,silakan dibaca kutipan dibawah ini:

Acek adolah binatang pangisok darah, bakarabaik jo caciang tanah, babadan langsiang mangaciak ka muko, barono cokelat kakuniang-kuniangan sampai kaitam-itaman, panjangnyo sampai 50 mm. Pado kapalo ado limo pasang mato jo sabuah alaik sabagai pangisok, di ujuang lakang ado alaik sabagai palakek, bajalan sarupo ulek jariang, dapek mamipihan badan inggo saketek banang/sumber: https://min.wikipedia.org/wiki/Acek

Karena itu, kita harus arif dan bijaksana dalam menggunakan kosa kata yang bersifat daerah,karena beda daerah boleh jadi beda makna,bahkan bisa terjadi makna yang bertolak belakang, yakni: "Penghargaan dan Penghinaan" 

Catatan tambahan:

Mohon maaf  kepada Acek Rudy Gunawan, tulisan ini sama sekali tidak bermaksud mengecilkan kebanggaan pak Rudy dengan sebutan: "Acek Rudy". Hanya perlu disampaikan, agar jangan sampai terjadi bila berkunjung ke Kampung Halaman saya di Sumatera Barat menggunakan kata: "Acek" untuk memanggil seseorang. Karena kata Acek ini digunakan untuk menyindir Rentenir: "Waang samo jo Acek" Artinya: "Anda sama dengan lintah pengisap darah"

Ini baru perbedaan daerah, apalagi beda negara. Misalnya  kata: "bunting" dianggap sangat tidak sopan dan hanya ditujukan kepada hewan yang lagi hamil. Tetapi di Australia ,ada toko Bunting yang menjual kelengkapan bayi. Dengan memahami hal ini, setidaknya menjadi alarm bagi kita, agar lebih hati hati menggunakan kosa kata yang tidak lazim dan bernuansa nasional. Seperti panggilan: "Om dan tante" atau " Opa dan Oma" diseluruh Indonesia memiliki makna tunggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun