Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengapa Kami Tidak Pernah Berdoa Minta Kaya?

22 Februari 2022   07:49 Diperbarui: 22 Februari 2022   08:40 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ket.foto: putra pertama kami di wisuda sebagai Master of Science ,pada usianya genap 21 tahun dan kami berusia 44 tahun/dok.pri

 Karena Hidup Berkecukupan Itu Jauh Melampau Kekayaan

Sejak awal menikah,kami berdua sudah sepakat untuk tidak pernah berdoa :"minta kaya" dari Tuhan. Doa kami adalah :" Semoga kami dikaruniai hidup berkecukupan."  Mengapa? Karena kami menyaksikan betapa orang kaya,selalu merasa kekurangan. Banyak orang kaya yang  mau menjadi budak uang ,sehingga mau meninggalkan harkat diri,demi agar mampu mengumpulkan kekayaan. 

Mengejar kekayaan sejak dari muda hingga tidak mampu lagi menikmati kekayaannya.  Mengejar kekayaan dengan melakukan apapun,bahkan termasuk mengambil sesuatu yang bukan haknya.  Karena itu belajar dari kegagalan hidup orang lain,kami bertekad tidak akan pernah  berdoa minta kaya ,kepada Tuhan. Hal ini menjadi ikrar bagi kami berdua sepanjang hayat kami.

Setiap hari kami berdoa:"Ya Tuhan,kami bersyukur hingga hari ini masih dapat menikmati hidup bersama keluarga tercinta. Berikanlah kami hidup berkecukupan"

img-20170805-wa0007-5985328c4d11b7163d56e092-6212fd39bb448667e57d2713.jpg
img-20170805-wa0007-5985328c4d11b7163d56e092-6212fd39bb448667e57d2713.jpg

ket.foto: cucu kami Dea Karina Putri diwisuda M.B.A di Australia dalam usia 23 tahun/dokumentasi pribadi

 Jadilah Sesuai Imanmu

Tujuh tahun lamanya,doa yang kami sampaikan dengan segenap jiwa raga dan dibasahi air mata. Terkadang serasa ,seakan akan  hanya membentur didinding .Pernah saya :"iri hati pada Tuhan" karena betapa begitu mudahnya orang menyumbang untuk membangun Rumah Tuhan ,tapi saat anak kami terkapar sakit,tak seorangpun yang mau membantu . Tapi syukurlah tidak sampai menggoyahkan iman kami kepada Tuhan . Kami yakin Tuhan pasti akan mengabulkan permohonan kami,hanya saja tidak secepat harapan kami.

Kami terus berdoa dan bekerja keras siang dan malam."Ya Tuhan,berikanlah kami kesempatan untuk hidup berkecukupan" Dan setelah berdoa dan kerja keras selama lebih dari 20 tahun,akhirnya doa kami dikabulkan . "Jadilah sesuai imanmu" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun