Bukan Orang yang Memakainya
Kenyataan ini memang terasa pahit, betapa pada umumnya masyarakat menghargai pakaian seragam tertentu dibandingkan dengan sosok yang memakai pakaian seragam tersebut. Untuk membuktikan hal ini tidak perlu  buang waktu untuk berselancar di Google.Â
Mari kita tanyai diri masing masing. Saat mengemudikan kendaraan di jalan raya, tetiba tampak seseorang dengan pakaian seragam Poltas meniup peluit dan mengisyaratkan untuk menepikan kendaraan. Dan secara spontan kita patuhi perintah tersebut, walaupun secara status sosial kedudukan kita berada jauh diatas Petugas Lalu Lintas tersebut.
Bahkan setelah meminggirkan kendaraan dan pak Polisi menanyakan tentang kelengkapan Surat Kendaraan dan Surat Izin Mengemudi tanpa bertanya apapun, kita patuh mengeluarkan semua surat yang diminta.
Selang beberapa waktu kemudian, orang yang sama kembali ketemu dijalan raya,tapi kali ini tanpa mengenakan pakaian seragam. Memberikan isyarat yang sama,untuk memerintahkan kita meminggirkan kendaraan yang sedang dikemudikan. Bagaimana sikap kita? Masih maukah kita mematuhi perintahnya?Â
ILustrasi Dalam Perjalanan Dengan Kereta Api
Dalam perjalanan dengan menggunakan transportasi umum, seperti Kereta Api, maka Petugas berhak sewaktu waktu melakukan pemerikasaan tiket bagi setiap orang yang berada dalam gerbong kereta api. Dan tidak ada yang berani membantah, selama yang melakukan pemeriksaan menggenakan pakaian seragam dinas.Â
Tetapi dikala tidak mengenakan pakaian seragam, yang menunjukan bahwa dirinya: "on duty" maka saat akan melakukan pemeriksaan, bukanya dipatuhi, malahan akan dibentak oleh pengguna jasa kereta api, karena dianggap melakukan tindakan illegalÂ
Ilustrasi ini melukiskan betapa besarnya pengaruh pakaian seragam. Karena secara umum, masyarakat menghargai pakaian seragam yang digunakan,ketimbang orang yang menggunakannya.Â
Tidak Berlaku Dikalangan Pendidik