Dibandingkan Dengan  Indonesia
Setiap kali berlangsung pernikahan,maka orang tua akan berusaha untuk mengundang semua sanak keluarga dan sahabat serta tetangga. Kalau di Kampung Halaman saya ada peribahasa : " Indak kayu ,janjang dikapiang" Artinya, bagaimanapun caranya,acara pernikahan anak harus meriah. Sewaktu putra pertama kami menikah di Padang,menurut daftar buku tamu,tercatat lebih dari  500 orang tamu,yang mulai berdatangan ,sejak dari jam 06.00 sore,hingga jam 09.00 malam.Â
2 tahun lalu sebelum Covid,saat kami pulang kampung, ada 65 orang yang datang untuk makan siang bersama,walaupun undangan hanya sebatas via WA.Â
Lain Negeri Beda Budaya
Sewaktu cucu pertama dan Kedua ,serta ketiga menikah di Perth,undangan hanya sekitar 100 orang saja,karena biaya pernikahan disini sangat mahal,yakni perorang 75 dollar minimal,belum termasuk sewa gedung dan kendaraan . Â Yang diundang adalah keluarga dekat dari kedua mempelai dan sahabat dekat.Â
Sedangkan teman teman dan tetangga,tidak ikut diundang. Karena sudah menjadi tradisi,maka tidak ada yang mempermasalahkannya.Â
Jadi kalau tetangga ada yang menikahkan anaknya ,tapi hubungan kita dengan keluarga tersebut,hanya sebatas hubungan tetangga,maka jangan berkecil hati kalau nama kita tidak ada dalam daftar undangan.
Hal ini berlaku timbal balik, saat cucu kami menikah,tetangga yang hanya sebatas hubungan  tetangga ,tidak ikut diundang,kecuali selain dari tetangga juga ada hubungan persahabatan yang lebih dekat.