Seandainya saya tetap melanjutkan ke SMA Adabiah,maka kisah hidup saya tentu akan berbeda total. Saya tidak akan pernah bertemu dengan gadis yang bernama Helena .Syukurlah ,Tuhan memberikan jalan disaat saat terakhir dan saya resmi jadi siswa Don Bosco.Â
Walaupun masih ada perkataan sinis :"Aduh,mengapa masuk jurusan A ? Itu kan jurusan Sastra,mau jadi apa kalau sudah lulus ? Mau jadi tukang baca puisi? " Tapi akhirnya saya berhasil membuktikan bahwa "Jurusan A atau jurusan Sastera bukanlah orang orang terbuang .Selama menjadi Siswa Don Bosco ,jabatan disekolah adalah :
- Ketua kelasÂ
- Pemain Standen
- Wakil Ketua Ikatan Siswa Don Bosco  priode 1962 -1963
- Pemimpin Redaksi Majalah Gema Don BoscoÂ
- Ketua Koperasi SMA Don BoscoÂ
- Ketua Regina Victoria Legio Maria
Kisah Cinta Semasa SMA
Tahun kedua saya  di don Bosco, ada penerimaan siswa baru .Ada pekan orientasi siswa, yang diawasi langsung oleh Kepala Sekolah Fr.Ajm de Beer Servaas, orang Belanda asli .Pada saat itulah saya bertemu dengan seorang siswa dari jurusan B,yang bernama Helena .Dan Love at the first sight ,terjadi tanpa bisa dicegah.  Pandangan pertama,telah menggetarkan hati dua insan dan selanjutkan semakin hari semakin akrab. Belum ada Ponsel masa itu, maka kami saling berkirim surat dengan memasukan kedalam sarung pena yang sudah dikosongkan atau kedalam lonceng sepeda. Begitulah cara jadul ,kami saling berkirim surat cinta. Mau tahu  isinya? Nggak usahlah yaÂ
Cinta Monyet Yang Abadi
Kata orang,cinta semasa SMA adalah cinta monyet. Tapi kami berdua membuktikan,bahwa kami cinta kami berdua bukanlah cinta monyet,melainkan cinta yang tahan uji . Bagi kami berdua ,cinta pertama adalah sekaligus cinta terakhir ,tidak ada cinta cadangan .Dan bersyukur kepada Tuhan,bahwa  janji setia yang kami ucapkan didepan altar:"Saya akan mencintai engkau dengan segenap cinta dalam untung dan malang.  Time will be the witness. Waktu menjadi saksi ,kami berdua saling menepati janji pernikahan kami
Tjiptadinata Effendi ,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H