Menyimpan Lembaran Uang Dengan Gambar Frans Kaisiepo
Kata Bung Karno:"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu menghormati jasa para pahlawannya" Â Setiap orang tentu saja berhak memaknai apa arti pesan ini . Bahwa pesan ini pasti tidak hanya ditujukan kepada pemerintah,tapi kepada setiap orang yang merasa dirinya adalah bagian dari bangsa Indonesia . Â Dalam perjalanan kami menjelajahi seluruh wilayah Indonesia, salah satu yang kami kunjungi adalah Biak.Â
Kami kesana bersama pak I Wayan Parnatha yang kini sudah almarhum . Kami sempat menginap beberapa malam disini,karena pada waktu itu ,sedang mengadakan acara. Karena itu saya banyak mendengar tentang Pahlawan yang berasal dari daerah ini,yakni Frans Kaisiep0. Salah satu caranya adalah dengan menyimpan lembaran uang kertas dimana tercetak wajah pahlawan Indonesia .
Hal.yang paling gencar diberitakan di media tentang Papua adalah tentang gerombolan pengacau yang menginginkan Papua disintegration dari NKRI Rasanya jarang yang menulis tentang Pahlawan nasional yang berasal dari tanah Papua Â
![ket.foto: bersama teman teman di Biak/dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/12/14/foto-di-biak-61b8967a3a18156b022e8782.jpg?t=o&v=770)
Beberapa hari sesudah proklamasi tepatnya, 31 Agustus 1945, Kaisiepo dan rekan-rekan perjuangan melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.Â
Pencetus nama Irian Pada 10 Juli 1946Frans Kaisiepo menjadi tokoh penting dalam pergerakan anti Belanda di Biak pada 1948. Ditangkap Frans Kaisiepo pernah dijebloskan ke penjara oleh Belanda.Â
![dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/12/14/biak-7-5859dba5e3afbdbf168a83a0-61b89c7e3a1815466b7bb3e2.jpg?t=o&v=770)
Frans Kaisiepo meninggal pada 10 April 1979. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura. Pada 1993, Frans Kaisiepo dikenang sebagai pahlawan nasional. Ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 077/TK/1993.Â
Pada 19 Desember 2016, Frans Kaisiepo diabadikan dalam uang kertas rupiah pecahan Rp 10.000. Frans Kaisiepo juga diabadikan sebagai nama bandara di Biak, dan nama kapal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut. (Sumber bacaan : Kompas.com dan sumber lainnya.)
Dengan menyimpan lembaran uang dimana diabadikan wajah para pahlawan nasional kita,adalah merupakan cara saya secara pribadi dalam ikut serta mengaplikasikan pesan Bung Karno.Â