Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orang Tua Sibuk Urusan Pribadi? Jangan Menyesal Bila Kelak Kehilangan Kasih Sayang Anak Anak

12 Desember 2021   07:50 Diperbarui: 12 Desember 2021   08:04 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokumentasi pribadi

Anak Meniru Apa Yang Dilakukan Terhadap Dirinya

Bagi anak anak,perlakuan orang tua terhadap dirinya,akan terpateri sepanjang hayat . Percuma orang tua nyinyir berkothbah tentang cinta kasih ataupun tentang ayat ayat kitab suci,bilamana tidak mengaplikasikan cinta kasih dalam kehidupan nyata dalam diri anak anak.

Sebagai contoh, tetangga saya punya anak 9 orang .Mereka mendidik dengan sangat keras ,bukan demi kebaikan mereka,tapi demi menjaga image orang tua,sebagai orang terpandang di kampung .Akibatnya sewaktu orang tua sekarat, hanya ditemani pembantu rumah tangga . Anak anaknya baru tiba saat sudah meninggal dan akan dimakamkan.  Orang yang tidak tahu ,akan mengutuk anak anaknya,karena dianggap anak durhaka. Tapi sebagai tetangga sejak masih kecil saya tahu penyebabnya adalah mereka sama sekali tidak merasakan kasih sayang orang tua . Saat diantara mereka ada yang sakit,kedua orang tua tetap saja sibuk berbagai kegiatan demi pencitraan diri. Rasa sakit ditinggal pergi orang tua,menyebabkan anak anak menjadi mati rasa terhadap orang tua mereka.

Anak Mengumpat Dihadapan Jenazah Ayahnya

Dulu sewaktu masih tinggal di Padang,saya selalu hadir dalam berbagai kegiatan sosial,termasuk menghadiri pemakaman sahabat yang meninggal dunia. Dalam tradisi orang Tionghoa, bila ada yang meninggal,tidak langsung dikebumikan,melainkan disemayamkan di rumah pribadi dan bila tidak memungkinkan,disemayamkan di Rumah Duka Sosial. Karena teman saya yang meninggal ,dikenal sebagai pengusaha sukses,maka jenazahnya disemayamkan di rumah pribadinya yang besar dan luas. Sewaktu malam hari kami datang melayat,tampak putranya duduk menerima tamu. Pada wajahnya sama sekali tidak tampak bahwa dirinya sedang berduka.Bahkan seakan akan lega ,bahwa ayahnya meninggal. Kalimat yang sangat menusuk yang saya masih ingat adalah :" Papa owe sangat loyal terhadap orang lain,tapi terhadap anak sendiri ,sangat keras. Menyumbang jutaan rupiah sana sini,tapi hal ini tidak berlaku untuk kami anak anaknya. Nah,kini sudah meninggal, untuk beli peti matinya saja,owe musti utang sana sini"

Rasanya sakit banget, anak mengumpat ayahnya,saat ayahnya terbujur kaku dalam peti mati. Tapi urusan keluarga orang lain,tentu kita tidak berhak mencampuri.Hanya menjadi pelajaran sangat berharga,agar jangan sampai terjadi dalam keluarga kita.

Bersyukur Kepada Tuhan

Kami berdua bersyukur kepada Tuhan,karena dicintai anak mantu dan cucu cucu serta mantu cucu dan cicit cicit.  Tak pernah sekalipun kami meminta apa apa kepada anak anak kami,tapi kami selalu dilimpahi kasih sayang . Dari mulai sepatu,kaus kaki,pakaian ,jaket ,jam tangan ,sisir rambut ,sikat gigi dan kendaraan adalah hadiah kasih sayang dari anak anak kami. 

Hal ini melambungkan rasa syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,karena telah memberikan kami berdua kesempatan menikmati hari tua dengan penuh kebahagiaan

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun