Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

WFH Tidak Pernah Dirasakan Karyawan Pos

11 November 2021   21:05 Diperbarui: 11 November 2021   21:10 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokumentasi pribadi

Hal Ini Terjadi di Australia

Pada waktu diberlakukannya lockdown secara  total di Australia, saat saya menelpon putri kami di Wollongong, dijawab oleh putri kami :"Papa ,Ing (membahasakan dirinya) sedang kerja.nanti waktu istirahat Ing telpon ya pa'  Saya heran,koq masih kerja? Bukankah dimana mana lagi lockdown secara total ? Apalagi di New South Wales termasuk paling parah terkena efek  Covid 19. 

Tapi karena sedang bertugas ,maka tentu saya tidak nyinyir maksa minta jawaban.  Putri kami memilih masuk Shift malam hari dan pulangnya subuh. Saya sudah pernah menyarankan agar mengambil shift siang hari ,seperti lazimnya Tapi kata putri kami,gaji kerja malam ada selisih sekitar 30 persen lebih tinggi dibandingkan kerja disiang hari. Karena sudah menyangkut masalah financial,tentu saja saya memilih diam. 

Penjelasan Dari Putri Kami

Saat putri kami menelpon kembali,maka dengan nada penasaran saya tanyakan,mengapa di masa Lockdown ini,masih terus kerja  di kantor? Dan putri kami menjelaskan:

"Papa.surat surat menumpuk. dan tidak boleh dibawa pulang untuk disortir. Sehingga tidak ada istilah Work From Home. Kami tetap kerja seperti biasanya,hanya tetap mematuhi protokol kesehatan. Kerja di bagian menyortir surat surat ini,sama dengan kuli pa. Surat surat masuk dipisahkan sesuai kode posnya . Dan bila sudah penuh satu box.harus diantarkan ketempatnya,agar Pekerja Pos yang tugasnya mengantarkan surat surat bisa membagikannya.

Lumayan beratnya pa,walaupun namanya surat,kalau 10 -20 lembar,masih ringan,,tapi kalau sudah satu box ,beratnya mencapai sekitar  20 kilogram. Dan disini,semua tugas merupakan tanggung jawab masing masing. Jadi menyortir dan sekaligus mengantarkan keruang lainnya,agar dapat di ambil oleh Pengantar Surat. Apalagi kalau hari raya Natal dan Tahun baru,surat surat menumpuk numpuk datannya,sehingga kami kerja lembur.

Syukur Sudah Jadi PNS 

Dulu sewaktu masih kerja part timer,jauh lebih sulit bagi putri kami,karena gaji dibayar berdasarkan jam kerja .Bila tidak masuk karena alasan apapun,tidak dapat bayaran apapun, Tapi kemudian sejak mengikuti beberapa kali trainning dan lulus dengan nilai memuaskan,maka putri kami diangkat sebagai Karyawan tetap.Yang kalau di Indonesia disebut PNS  atau Pegawai Negeri Sipil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun