gambar: kompas.com
Menengok Negeri Tetangga Menjaga Kebersihan Lingkungan
Untuk menjaga kebersihan lingkungan mustahil hanya ditangani oleh pemerintah. Apalagi sebatas :"menghimbau warga untuk menjaga kebersihan bersama" Slogan ini agaknya hanya sekedar basa basi yang jelas tidak akan ditaati. Untuk mana ,tak ada salahnya bila pemerintah melirik ke negeri tetangga,bagaimana mengajak seluruh warga,untuk ikut berperan serta menjaga kebersihan lingkungan .Bukan dengan "menghimbau" tapi dengan "memaksa " mereka mentaati dengan denda yang menakutkan . Dan disini denda bukan sebatas gertakan,tapi sungguh diterapkan tanpa pandang siapa pelakunya. Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, Polisi setingkat Kapolda di negeri kita,didenda karena melanggar rambu rambu kecepatan lalu lintas dan ia membayarnya.
Contoh pada gambar diatas,tidak akan pernah dijumpai diseluruh Australia. Karena masing masing rumah penduduk sudah dipinjamkan oleh pemerintah 3 tong sampah yang terdiri dari:
- sampah organik
- sampah plastikÂ
- sampah dapurÂ
Tidak ada satupun tempat pembuangan sampah di luar itu.Bila nekat,maka dendanya bisa bikin warga meratapi kesalahannya seumur hidup
dokumentasi pribadi
Cara Memaksa Warga Taat Aturan
Pemerintah  Australia "memaksa " warganya untuk bersama-sama menjaga kebersihan  lingkungannya  masing masing. Pertama dengan menyediakan sarana  dan prasarana berupa tempat sampah yang dibagikan kepada setiap pemilik  rumah. Tentu bukan diberikan tapi tepatnya dipinjamkan
Seminggu sekali seluruh tong sampah ini diangkat dengan truk khusus ,yang dilengkapi dengan tangan robot yang mengangkat tong sampah dan menuangkannya dalam bak sampah yang merupakan bagian dari kelengkapan truk. Lalu menutupnya kembali,sehingga sampah tidak berserakkan disepanjang jalan. Setiap tong sampah ini ada nomor rumah masing masing. Â Dan selama bertahun tahun tinggal di negeri kanguru ini,belum pernah terjadi warga kehilangan tong sampah,walaupun diletakkan dipekarangan rumah . Rata rata rumah disini tanpa pagar. Kecuali yang tinggal di daerah terpencil.
Bahkan Petugas pengantar paket.dengan berani meninggalkan barang antarannya diberanda rumah,tanpa merasa perlu menyerahkan langsung ke tangan penerimanya. Dan belum pernah terdengar kabar,ada yang mau mengambil barang tergeletak didepan rumah ini. Padahal harganya tidak murah.Â