Malah Ada Yang Justru Merupakan KebanggaanÂ
Pada umumnya, siapapun adanya, akan sangat marah bila disebut dengan nama salah satu binatang .Betapa pun  eratnya hubungan persahabatan bisa putus, bila keliru memanggil dengan nama binatang. Karena setiap binatang, memiliki nilai tersendiri dalam mata masyarakat .Misalnya :
- anjing - disebutkan sebagai makian terhadap orang yang sifatnya ,tega berbuat apapun
- ular    - dikiaskan kepada orang yang bermulut manis,tapi hatinya sangat licik
- ayam   - dikiaskan kepada orang yang tukang kawin
- badak  - dikiaskan kepada orang yang tebal muka dan tidak punya rasa malu
- belut   - dikiaskan kepada orang yang kata katanya tidak bisa dipegang dan berbicara mutar mutar
- lintah  - dikiaskan kepada renternirÂ
- buaya  - dikiaskan kepada preman,yang mau melakukan apa saja
- kupu kupu malam- dikiaskan kepada wanita nakal Â
Kalau mau membuktikan ,apakah benar atau tidak, sangatlah mudah. Ntar ketemu salah seorang tetangga, bilang kepadanya,: "Anda itu seperti ular " Kalau orangnya tidak marah, maka  berarti tulisan saya ini hoaks hehehe, Tapi kalau kepalanya benjol, dipukul tetangga jangan salahkan saya ya, karena saya cuma menjelaskan duduk perkara
Disematkan Nama Binatang, Kog Bangga?
Nah, di universitas manapun di dunia ini,t idak akan pernah ditemukan pelajaran seperti yang saya tuliskan diatas .Tetapi sudah menjadi aturan tak tertulis dalam masyarakat kita. Kalau ada orang yang tukang kawin, dibilang :"seperti ayam saja" Â Atau orang yang kalau berbicara mulutnya manis,tetapi tindakannya sadis, maka disematkan gelar:" seperti ular"
Tapi ada nama nama hewan tertentu, yang sama sekali tidak merupakan makian, malahan sebaliknya merupakan sebuah sanjungan .Contoh yang aktual adalah diri saya sendiri. Nama Chinese saya adalah "Kim Liong" yang artinya "Golden Dragon" atau "Naga Emas" Saya sama sekali tidak merasa tersinggung bila disebut sebagai Naga Emas. Karena dalam kisah di negeri China,Naga mendapatkan tempat terhormat .
Nama nama hewan lain yang dianggap terhormat adalah : Garuda atau Elang dan Kancil dan seterusnya
Hal ini membuktikan, bahwa ada begitu banyak pengetahuan yang tidak diajarkan dibangku sekolah dan dapat dipelajari dalam Universitas kehidupan
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H