Professor Martha Clare Morris - photo : Rush University /yang mempopulerkan teknik "mind diet"
Agar Mampu Menulis Secara KonsistenÂ
Setiap kali mendengarkan atau  membaca kata :"diet" maka secara serta merta pikiran kita akan langsung terconnecting pada upaya untuk menurunkan berat badan ataupun diet untuk mencegah terjadi gangguan kesehatan. Dan diet ini, berawal dari niat yang ada dalam diri seseorang, tanpa adanya niat dan tekad yang bulat, maka diet hanya sebatas wacana saja dan bobot tubuh terus melambung. Sewaktu dulu, kami masih aktif dalam berbagai kegiatan di Club Senior, maka pembicaraan yang paling hangat adalah tentang upaya mencegah Alzheimer dengan merujuk pada teknik Mind dietÂ
Istilah "Mind diet" ini sesungguhnya sudah lama menjadi rujukan bagi para warga senior. Yakni cara mencegah penurunan daya ingat yang dapat menyebabkan terjadinya Alzheimer . Tetapi belakangan ini, istilah "Mind diet" ini dipopulerkan oleh Prof, Marta Clare Morris ,yang merupakan Professor Epidemiology at Rush University Medical Centre di Chicago.Â
Dari berbagai hasil penelitian dinyatakan bahwa dengan mengandalkan tekhnik ini mampu mencegah terjadinya Alzheimer.Bahkan belakangan dikatakan ,bahwa teknik ini juga sangat bermanfaat untuk mencegah gangguan jantung dan hipertensi,The diet was developed by the late Dr Martha Clare  /sumber: https://thenewdaily.com.au/
Sejak istilah "mind diet" dipopulerkan oleh Prof. Martha,maka kata ini menjadi semacam trade mark. Penjualan barang barang makanan juga dikaitkan dengan "mind diet'. Bahkan ada pembahasan yang cukup menarik ,dalam buku :"Mind diet for Life", yang saya baca di perpustakaan  Intinya menjelaskan bahwa untuk mampu bertahan menjadi seorang Penulis yang konsisten, maka seorang Penulis harus mampu mengadopsi teknik Mind Diet ini.Â
Yang saya tuliskan dalam terjemahan bebas,menurut pengertian pribadi .Yakni:
- jangan menilai tulisan kita terlalu tinggi (over expectation )
- jangan menentukan target tentang penerimaan K RewardÂ
- Jangan mengharapkan tulisan akan di HL kan
Dengan cara meminimalkan harapan kita akan hasil karya ,maka kita akan dijauhkan dari rasa kekecewaan. Karena penyebab terbesar orang berhenti menulis,bukanlah karena kekurangan ide dan juga bukan karena berbagai kesibukan. Penyebab utamanya adalah :"terlalu banyak berharap" sehingga menghasilkan terlalu banyak kekecewaan . Misalnya,berharap tulisan akan di HL kan,ee ternyata sampai malam ditunggu,tetap saja di highlight.Â
Berharap akhir bulan ,dapat K Reward yang lumyan besar ,bahkan mungkin sudah janji akan mentrakiri anak isteri makan di restoran. eee ternyata hanya dapat senilai sebungkus nasi Padang Kekecewaan yang semakin lama semakin menumpuk ,menyebabkan semangat menulis semakin menyurut dan akhirnya tidak lagi menulis .Â
Sebaliknya :