Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Zaman Dulu Pria Pesolek Dianggap Menodai Kehormatan Keluarga

17 Oktober 2021   18:43 Diperbarui: 17 Oktober 2021   18:57 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi Kebiasaan Hingga Menua

Karena sudah terbiasa sejak masih remaja,hidup dalam tradisi masa lalu,maka hal ini terbawa hingga saya dewasa,bahkan hingga sudah berusia 78 tahun. Saya tidak pernah memakai parfum,kecuali minyak kayu putih atau minyak angin cap lang,bila perut saya nggak enak .  Tapi mandi sudah ada kemajuan,yakni tidak lagi menggunakan sabun cuci pakaian untuk mandi,tapi sudah menggunakan sabun yang disediakan isteri tercinta,entah apa namanya,mana tahu saya.

Pakai shampo? Ya bila sudah dinyinyirin sama isteri,barulah saya pakai shampoo . Kemudian sehabis mandi dan ganti pakaian,isteri saya teriak:"Hai koko,rambutnya belum disisir ." 

Wah ,baru ingat,benar saya belum sisir rambut. Terus kembali ke kamar untuk bercermin ? No way, sisir bisa sambil jalan dan kemudian tanya ke isteri : "Sudah ganteng suaminya ,sayang ?" Dan kalau dicubit,petanda saya sudah dianggap rapi.

Ketularan Sama  Isteri

Saking cintanya isteri pada saya,sampai sampai gaya hidup saya juga ditiru heheh.  Ada selusin parfum ,hadiah dari anak mantu cucu yang berbaris dalam kamar,tapi tidak pernah disentuh oleh isteri saya.  

Sewaktu masih di Jakarta,salah seorang sahabat bisnis ,asal India datang bertamu kerumah kami di Wisma Indah dan mengajak kami makan malam. 

Maka saya mengiyakan dan memberitahukan kepada isteri saya. 10 menit kemudian,isteri saya sudah siap untuk berangkat ke restoran. Mr.Suresh ,tamu kami kaget dan bilang :"Wah ,luar biaya nyonya, 10 menit sudah klar. Kalau isteri saya ,paling cepat satu jam, berdandan ,baru siap"

Dalam kamar kami tidak ada cermin untuk berhias,bukan tidak mampu beli,tapi isteri saya bilang :"Nggak usah ah,cermin kecil saja sudah cukup" . Makanya kami berdua ,tidak pernah berantem,karena sifatnya persis sama  heheh .Kalau ke Kondangan,barulah isteri saya agak lebih lama 5 menit menata diri . 

Eee ternyata sifat ini jadi warisan sama anak anak kami. Ya mau apalagi.,karena sudah ada peribahasa :"Buah tidak akan jatuh jauh dari pohon ya. "Dengan gaya hidup apa adanya ini,ternyata tidak bikin sebel orang menunggu . Diajak kemana saja ok..cuma 10 menit ,klar dan siap untuk berangkat .Nah,ini gaya story telling ala saya ,jadi kalau ada diantara pembaca yang termasuk dalam kelompok pria melambai,jangan marah pada saya ya. Kasihan saya kan sudah "kakek buyut "

History dari era sebelum era mileneal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun