"Maaf, dik. berapa lama mempersiapkan sebuah lukisan dinding ini?" tanya saya. Salah seorang menolehkan wajahnya kepada saya dan tersenyum, sambil berkata "Nama saya Abdi. Pak. Kami bertiga. Itu teman saya namanya. Zul dan Faizal. Biasanya kami dapat mempersiapkan  satu mural  selama lebih kurang sepekan. Usai  di sini, masih banyak lagi pekerjaan, karena hotel baru banyak selesai dibangun," katanya dengan wajah ceria. Menyaksikan mereka sangat sibuk, maka tentu tidak tega saya mengganggu mereka lebih lama dan kami hanya jadi penonton saja.
dokumentasi pribadi
Ada  juga pelukis  yang berkarya sendiri karena tidak tampak teman-temannya yang lain. Seorang diri ia melukis "Jari Tangan". Sebagai orang yang tidak mengerti seni lukis, sungguh saya tidak dapat memahami apa yang dimaksudkan dengan gambar jari tersebut.Â
dokumentasi pribadi
​Mendapatkan Tempat Terhormat
Karena cucu-cucu kami ada beberapa orang yang hobi  melukis, maka menyaksikan betapa mahasiswa di Malaysia ini mendapatkan tempat terhormat untuk menekuni hobi dan sekaligus mendapatkan bayaran atas jerih payah mereka,sempat terpikir, "Alangkah eloknya bila hal semacam ini dapat diterapkan di negeri kita, Indonesia tercinta." Sebuah harapan yang sekaligus merupakan doa kami sebagai orang Indonesia.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H