Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

"Terlalu Ramah" Dapat Diartikan Memberikan Lampu Hijau

7 Agustus 2021   19:24 Diperbarui: 8 Agustus 2021   06:55 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibatnya Malahan Melukai Hati Orang 

Ramah tama terhadap siapapun ,tentu saja sangat baik.Karena dengan sebuah sapaan yang santun,dapat menghadirkan sebuah kegembiraan kepada orang yang disapa. 

Tetapi terlalu sering memberikan perhatian,dapat berakibatkan orang menjadi salah sangka. Padahal sama sekali tidak terpikirkan oleh kita untuk menebarkan "rayuan gombal",karena sudah menjadi sifat diri. Nah, disinilah letak kesalahan saya dimasa lalu,sehingga menyebabkan beberapa orang terluka hatinya.

Sebagai contoh sangat sederhana, teman sesama satu sekolah kebetulan tinggalnya tidak jauh dari rumah orang tua saya. Maka setiap hari ,satu satunya jalan untuk menuju ke sekolah,adalah melewati depan rumahnya. Dan bertepatan saya sedang mengayuh sepeda didepan rumahnya, Ayu (bukan nama sebenarnya ) pas lagi menaiki sepedannya. Maka kami mengendarai sepeda sambil berjalan berdampingan. 

Mulai dengan sapaaan yang sangat biasa:"Hari agak mendung ya ,mudah mudahan jangan sampai hujan turun" kata saya .Dan di jawab Ayu:"Benar ya, sudah gelap nih."Yuk kita agak kencang dikit ya" .Maka kami mulai mengayuh sepeda lebih kencang dibandingkan biasanya. .Sampai disini ,tidak ada sesuatu yang berlebihan kan?

Tetapi ceritanya menjadi berbeda,setelah setiap hari ,"kebetulan " ini terus berlangsung,yakni pas saya akan melewati depan rumah Ayu,ee ternyata Ayu sudah menunggu di atas sepedanya. Tapi kesalahan saya adalah ,sama sekali tidak terpikirkan bahwa hal ini dianggap sebagai lampu hijau bahwa saya menaruh perhatian terhadap dirinya.Baru belakangan saya kaget,tapi sudah terlambat.

Karena setelah saya mengatakan terus terang bahwa saya sudah menyerahkan seluruh hati saya untuk seorang wanita yang bernama Lina,yang juga adalah teman sekelas Ayu. Saya  hanya menggangap dirinya adalah teman satu sekolah dan tetangga dan tidak lebih daripada itu,tampak wajahnya pucat dan sangat terpukul. Sejak saat itu Ayu tidak pernah lagi mau menyapa saya selama lamanya. 

foto tahun. 1973/dok.pribadi
foto tahun. 1973/dok.pribadi

Kisah Lain 

Masih teman sama satu sekolah di SMA .yang tinggal berdampingan dengan rumah kakak saya.Maka setiap kali saya kerumah kakak saya,Indah (bukan nama sebenarnya) selalu ada disana .Maka masa sesama teman satu sekolah bertemu saling diam. Maka kami berbicara hal hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan mesra mesraan.  Hanya pembicaraan yang sangat biasa .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun