Inilah Salah Satu Buktinya
Kekeliruan yang seringkali dilakukan oleh orang dewasa,adalah hanya menaruh perhatian terhadap sesama orang dewasa. Keberadaan anak anak,hanya dianggap sebagai pelengkap saja,sehingga kurang memberikan perhatian.Â
Padahal kita semuanya tahu bahwa anak anak akan merekam apa yang mereka alami dan rekaman ini akan tersimpan dalam memori alam bawah sadarnya. Bila secara berulang kali bersikap kasar terhadap anak anak,maka ia akan mengingatnya seumur hidup.
Mungkin sudah pernah menyaksikan, saat melayat kerumah duka,tak tampak ada wajah sedih atas diri anak anak almarhum. Bahkan tanpa bermaksud men justice, tampak ada kelegaan,bahwa sosok orang yang selama ini dianggap tidak menyayanginya,kini sudah pergi untuk selama lamanya.Â
Salah seorang tetangga kami sewaktu masih di Padang,over dosis dalam mendisiplin anak anaknya. Tidak cukup dipukuli dengan rotan ataupun ikat pinggang,malahan ditelanjangi didepan anak anak lainnya. Bila ada tetangga yang mencoba menyadarkannya,pria ini sangat berang dan berkata :"Ini urusan keluarga gua, lu jangan ikut campur"Â
Akibatnya para tetangga menutup pintu rumah mereka bila pria sadis ini,sedang menghajar anak anak kandungnya sendiri.Â
Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri,isterinya sambil meratap ,memohon mohon,agar jangan lagi memukuli anaknya yang baru berusia 9 tahun,hingga berdarah darah. Tapi pria ini malahan membentak dan mendorong isterinya,agar diam dan masuk kedalam rumah.Â
Kelak saat sudah menua dan dalam keadaan sekarat,tak seorangpun anaknya yang mau pulang dari rantau. Mereka hanya pulang,saat ayahnya akan dimakamkan.Tapi mereka hadir,hanya untuk menjaga hati ibunya saja dan sama sekali tidak ada wajah kesedihan
ket.foto; pada hari pernikahan kami 2 januari 1965,Margaretha baru berusia 7 tahun. kini 56 tahun telah berlalu,berarti usia  Margaretha kini sudah 63 tahun /dokumentasi pribadi
Pengalaman Dengan Adik Kami MargarethaÂ