Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Arti "Buka Kulit Tampak Isi"

13 Juli 2021   09:51 Diperbarui: 13 Juli 2021   09:52 2287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket,foto : bersama mobil putera kami /dokumentasi pribadi

Inilah Saya Apa Adanya

Mengenai peribahasa yang satu ini :"Buka kulit tampak isi" sudah merupakan peribahasa kuno,tapi tetap relevan untuk dijadikan pedoman arah di era zaman digital ini. Ibarat sebuah kompas,sejak dulu hingga kini menunjukkan arah utara yang sama ,walaupun sudah beberapa zaman dilalui.

Tentu saja tidak cukup hanya sebatas menghafal atau memahami maknanya,tapi yang terpenting adalah justru mengaplikasikannya dalam kehidup pribadi kita. Artinya:" Inilah saya ,apa adanya " Hal ini merupakan hal yang penting,tapi sering dikesampingkan dalam mempratikkan pola hidup sehat lahir batin, Dengan bersikap apa adanya,maka setidaknya kita sudah terbebas dari tekanan batin dan tidak perlu merasas was was,kapan saja ada tamu yang datang berkunjung atau kapan saja bertemu secara phisik dengan sahabat yang selama ini hanya saling tegur di dunia maya.

ket.foto : selfi minjam kendaraan putera kami
ket.foto : selfi minjam kendaraan putera kami
Sebuah Contoh Aktual 

Menceritakan kejelekan orang lain,tentu bukanlah suatu hal yang terpuji,karena seakan akan merendahkan orang lain,hanya untuk menciptakan image bahwa diri kita adalah pribadi yang elegant. Tapi satu contoh aktual, diperlukan agar orang dapat menangkap makna dan pesan moral yang ingin disampaikan melalui sebuah tulisan Tentu saja tidak dengan menyebutkan nama asli dan tempatnya secara rinci,hingga merujuk pada seseorang

kendaraan ini hadiah dari putera kami/dokumentasi pribadi
kendaraan ini hadiah dari putera kami/dokumentasi pribadi
Nah,diantara ribuan sahabat saya di Padang,salah seorang diantaranya sebut saja namanya  "Amsiong" dulunya merupakan sahabat baik selama tinggal dikampung halaman, Kemudian perjalanan waktu dan jarak telah memisahkan kami.Amsiong pindah ke Jakarta dan setelah beberapa tahun tidak bertemu,akhirnya kami dapat saling kontak via facebook dan berlanjut dengan saling informasi nomor ponsel. . Senang banget mendapatkan informasi dari Amsiong,bahwa dirinya kini sudah sukses. Tinggal di bilangan Pondok Indah  dan sudah sukses sebagai Pengusaha Taksi. 

Pada waktu itu,kami masih tinggal di Padang .Pesan dari Amsiong :" Kalau pak Effendi dan keluarga suatu waktu jalan jalan ke Jakarta,call saja saya ya. Ntar saya perintahkan sopir menjemput "  Senang banget rasanya dapat konfirmasi mandiri seperti ini.Berarti sahabat saya sukses !

Ternyata Sopir Taksi

Suatu waktu,saya dan isteri ke Jakarta  Dan entah namanya jodoh atau nasib ataupun takdir,sewaktu naik taksi,begitu masuk kedalam taksi,ternyata yang mengemudikan adalah sahabat baik saya Amsiong. Tentu saja merupakan momentum yang sangat mengembirakan. Kami bersalam salaman .Dan sebelum sempat saya menanyakan sesuatu, Amsiong dengan suara keras mengatakan:" Aduh maaf ya pak Effendi,ini sopir Owe lagi sakit,makanya Owe gantikan sementara " 

Bagi saya sama sekali tidak ada masalah. Yang penting kami sudah bertemu sahabat lama. Karena saya duduk didepan disamping Amsiong,tanpa sengaja saya melihat name tag dengan nama :"AMSIONG" Sopir Taksi No.: Bond 007 . Saya tersentak,tapi tentu saja tidak bertanya apa apa,karena hanya akan mempermalukan sahabat saya koh Amsiong 

Setelah kami tiba di alamat dituju, saya tidak bertanya kepada Koh Amsiong berapa harus saya bayar,tapi saya salami dan titipkan segulung uang ditelapak tangannya. Tampak Koh Amsiong menangis  ,tapi saya hanya menepuk bahunya dan berkata:"Terima kasih ya koh Amsiong.Sampai ketemu lagi "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun