Inikah Efek Dari Tekanan Psikologi Akibat Covid 19 ?
Berturut turut mengalami berbagai kejadian yang menyedihkan,secara sadar ataupun tidak telah terjadi semacam  tekanan secara psikologi.Â
Kita ambil contoh yang sama sama kita ketahui,yakni beberapa orang dari sahabat kompasianer ,yang biasanya saling menyapa dalam kolom komentar ,tidak menulis selama beberapa hari. Tetiba dapat berita,bahwa yang bersangkutan telah berpulang untuk selama lamanya.Â
Kalaulah hal ini hanya terjadi sekali dua,mungkin kita masih dapat menentramkan hati dengan berbicara pada diri sendiri,:"sudah takdir" mau apa lagi? Tetapi ternyata kita kehilangan sahabat,bukan hanya dari grup Kompasiana,tapi juga sahabat dibidang lainnya,bahkan orang orang terdekat dengan diri kita.Â
Seperti yang sudah saya ceritakan, setiap minggu saya dan adik sepupu saling menelpon atau setidaknya saling mengirim berita,khususnya sejak covid 19 ini,dengan tujuan saling menanyakan kondisi keluarga.Â
Ternyata esok harinya, telpon saya tidak dijawab,bahkan pesan via WA juga tak ada respons. Tak biasanya adik sepupu saya bersikap seperti ini Biasanya,kalaupun lagi sibuk atau lagi kurang sehat,ia akan menjawab singkat:"Mohon maaf,saya kurang sehat ,sehingga terlambat menjawab.
Tapi kali ini,sama sekali tidak ada berita, Baru dua hari kemudian ada telpon masuk dan dengan senang hati saya menjawab dan menyebut namanya. Ternyata yang menjawab adalah anaknya. Dan memberitahukan bahwa papanya sudah meninggal.
Begitu juga saat saya menelpon sahabat baik kami selama puluhan tahun,yang usianya jauh lebih muda dibandingkan usia kami.Tapi yang menjawab adalah suara wanita.,yang mengatakan :"Pak Faisal sedang dirumah sakit dan kondisnya parah pak" Rasa tidak percaya mendengarkannya,Â
Saya tidak banyak bertanya,karena memaklumi isterinya juga lagi shock. Â Keesokan harinya,telpon masuk dan terdengar suara wanita menangis ,ternyata isteri pak Faisal :"Pak,maafkan kalau ada kesalahan suami saya.. Pak Faisal baru saja pagi ini dipanggil Tuhan"
Setiap Telpon dan Pesan Tak Terjawab Menghadirkan Rasa Khawatir
Secara teoritis,saya sering memotivasi orang ,agar jangan terlalu mencemaskan apa yang akan terjadi. Berserah dirilah kepada Tuhan. Dan dalam lindungan Tuhan,tak akan terjadi suatu apapun,bila Tuhan tidak mengizinkan " Begitu pesan dan motivasi yang sering saya sampaikan.Â