Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Buktinya Bila IP Selangit tapi Akal Budi Jebol

6 Juli 2021   09:57 Diperbarui: 6 Juli 2021   10:17 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibat YIN dan YANG Tidak Seimbang

Sebenarnya sudah begitu banyak contoh contoh hidup dan berbagai fakta nyata di lapangan,bahkan terjadi dalam lingkungan hidup ,tapi banyak orang menganggap bukan hal penting sehingga dicuekin dan dianggap angin lalu. Salah satu masalah yang mencuat belakangan ini adalah masalah orang orang yang berada diperingkat :"orang terpelajar" tapi telah menunjukkan perilaku yang sama sekali tidak sesuai dengan peringkat orang terpelajar yang disandang, 

Ada orang yang sudah jelas bersalah karena melanggar protokol kesehatan dan sekaligus melakukan tindakan yang dapat membahayakan keselamatan orang banyak, karena tidak mematuhi protokol kesehatan ,malahan  saat ditegur memberikan alasan yang memalukan.  Kalau di Australia ,sudah dianggap tindakan kriminal,yakni tindakan kejahatan,karena dengan sengaja ,yakni sudah tahu tapi tetap melakukannya,padahal menyebabkan orang lain dalam bahaya.  Hal ini disebabkan karena tidak adanya keseimbangan antara Yin dan Yang. Yakni terpelajar tapi tidak terdidik.

Menengok Keluar Negeri

Ternyata orang orang yang memiliki kecerdasan tinggi dan terpelajar,tapi tidak terdidik ini tidak hanya terdapat di negeri kita,tapi juga di luar negeri. Sebagaimana dilangsir oleh salah satu media. Untuk jelasnya silakan disimak kutipan dibawah ini:

Polisi Delhi, India baru saja menangkap dua pria yang terbukti bersalah atas penjualan 12 unit mobil hasil curian. Saat diperiksa, pria pencuri mobil bernama Mehtab tersebut ternyata lulusan universitas terkemuka di India dan memiliki gelar Doktor Filsafat atau PhD. Dikutip dari Cartoq, Senin (4/7), dia juga memiliki lisensi untuk mengajar di kampus serta bisa mengajukan diri untuk terlibat dalam riset dan pengembangan di semua perusahaan. Sementara itu, rekannya bernama Tadrish juga merupakan lulusan dari universitas terkenal di Kota Delhi. Keduanya tertangkap saat hendak menjual beberapa unit mobil seperti Toyota Fortuner, Mahindra, dan Suzuki Vitara Brezza. Tidak hanya itu, polisi juga mengungkapkan bahwa kedua tersangka itu telah mencuri sekitar 300 unit mobil mewah selama bertahun-tahun.

 sumber JPNN

Hidup adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir

Hidup ini adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir. Alangkah eloknya,kita tidak hanya belajar dari kesuksesan seseorang,tpi juga belajar dari kegagalan dan kesalahan orang lain,agar jangan sampai mengulangi melakukan kesalahan yang sama.  Tentu semuanya terpulang kepada dir imasing masing, 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun