Berbagi Secuil Pengalaman Hidup
Ada peribahasa mengatakan bahwa "Kelebihan orang tua yang tidak dimiliki oleh orang muda adalah bahwa orang tua sudah pernah merasakan menjadi orang muda,sedangkan orang muda belum pernah merasakan bagaimana menjadi tua".
Maksudnya,kalau saya menceritakan tentang bagaimana menghadapi masa masa sulit dalam kehidupan,bukanlah lantaran saya lebih pintar melainkan karena sudah pernah mengalaminya.
Kisah hidup semasa tinggal di Pasar Tanah Kongsi sudah puluhan kali saya ulang ulangi, sehingga jangankan membacanya melihat judulnya saja mungkin orang jadi enggan.Â
Nah, kali ini kisah hidup dalam episode yang berbeda, yakni "Sesudah bangkit dari keterpurukan,jatuh lagi untuk kedua kalinya "
Usaha Mengalami KebangkrutanÂ
Kami sempat menikmati perubahan nasib secara total selama beberapa tahun, yakni dari Penjual Kelapa menjadi Eksportir Kopi dan Kulit Manis dan rempah rempah. Bahkan  dari hasil keuntungan perusahaan beli mobil baru, rumah baru bukan hanya satu.
Tapi ada 3 rumah lainnya,yang kami beli i Komplek Perumahan Wisma Indah di Ulak Karang Padang. Selain itu, kami (saya dan isteri) beli tanah di Tabing 2 kapliing dan  beli tanah lagi di samping gedung Telkom.Â
Singkat cerita akibat terlena menikmati hidup, maka secara tanpa sadar saya menjadi overdosis dalam memberikan kepercayaan kepada karyawan dan kepada mistra bisnis di Singapore. Akibatnya, saya ditipu oleh mitra bisnis kami senilai 65 ton barang dan saat bersamaan, uang perusahaan dilarikan  oleh karyawan kami yang sudah kami anggap sebagai anak sendiri,sehingga kunci gudang dan wewenang mengeluarkan Bon Gudang ada ditangannya.
Jatuh dan terhempas
Usaha mengalami kebangkrutan dan saya merasakan hal ini bagaikan terbanting dari tempat yang tinggi dan hancur berkeping keping. Semangat hidup menjadi anjlok dan tidak ingin ketemu siapapun.Â