Bercanda Bisa Membawa Efek Ganda Yakni Positif dan Negatif
"Lamak Diawak, Katuju Diurang" Â ,salah satu peribahasa di Kampung Halaman saya ,yang terkesan sudah kuno,tapi sesungguhnya tetap relevan pada segala masa dan situasi.Â
Artinya,apa yang enak untuk kita,hendaknya enak juga dirasakan orang lain. Jaan sampai :"Lawak Diawak,Luko Diurang" ,jangan sampai lucu bagi kita,tapi melukai perasaa orang lain. Intinya,kembali kepada Tenggang Rasa atau Tepo Saliro
Kembali ke Judul
Saya diajak bergabung dengan berbagai WAG,baik dari keluarga sendiri, Grup mantan murid ,teman teman lama dan banyak lagi. Mau menolak nggak enak,akhirnya semua saya terima. Jadilah saya sibuk menjawab ucapan selamat pagi dari sekitar 14 WAG.Â
Tapi akhirnya satu persatu ,saya pamitan dan left.karena tidak sesuai dengan usia saya. Karena candaan yang tidak pernah saya kenal di era saya masih muda. Saya hobi bercanda ,tapi canda yang sehat dan segar,jauh dari candaan yang arahnya ke kiri dan ke kanan. Pokoknya bercanda bebas ,tapi tetap dalam rambu rambu kesantunan.
Nah, suatu waktu,saya ditanyai :" Om,cucu sudah berapa Om?" Mendapatkan perhatian,tentu saja saya senang dan langsung saya jawab ,:"cucu kami sudah 11 orang dan baru baru ini,bersyukur pada Tuhan,dapat cicit pertama"  Yang bertanya ,sebut saja namanya Rudy  ,menjawab:"Wah,Om Tjip beruntung banget ya .Lengkaplah kebahagiaan sebagai orang tua.Ada anak ,cucu ,bahkan cicit. Anak saya sepasang, keduanya sudah berusia kepala 3 ,tapi mereka masih belum mau menikah. Katanya masih senang sendiri,bebas mau kemana mana "Â
Belum sempat saya menjawab,sudah didahului oleh  Atong , anggota WAG yang lainnya,menyela dengan kalimat:" Om Rudy, merpati saja sepasang, rusa juga sepasang,bahkan sepatu juga sepasang, masa iya anak Om Rudy mau sendiri? Sepatu branded yang harganya sepasang 3 ,7 juta rupiah,bila cuma tinggal satu dan tidak ada pasangannya,tidak ada harganya Om.Malah digeletakkan di pinggir jalan,nggak ada yang mau ambil hahaha"  tulis Atong .Â
Saya mencoba menengahi dan mengatakan kepada Atong,bahwa setiap orang berhak menentukan pilihan hidupnya masing masing. Adik ipar saya juga memilih menjadi Suster dan kini tugas di Mentawai.Â
"Tapi  Atong bukannya minta maaf pada Rudy,malah masih melanjutkan :"Kalau jadi Suster dan Pastor,itu kan beda Om Tjip.tapi kalau jadi bujang lapuk hahaha " Tampaknya Atong tidak sadar bahwa ia sudah melukai hati Rudy
Putus Hubungan