Data dan Fakta Selama 8 Tahun Menulis
Ada kata kata bijak yang mengatakan, "Dalam masalah kemanusiaan, jangan pernah menghitung untung dan rugi." Jadi dalam menolong orang, jangan melihat siapa yang mau ditolong dan apa yang akan diterima sebagai balasannya. Singkatnya , "Giving is giving". Memberi adalah memberi titik.Â
Karena kalau kita sudah memperhitungkan, yang perlu pertolongan itu wanita cantik, maka bergegaslah kita menolong. Namun kalau yang mau menyeberang jalan raya adalah nenek nenek yang sudah keriput, ya pura pura nggak lihat aja deh. Atau kalau kita tolong seseorang, apa kira kira balasan yang akan kita terima? Â Kalau rasanya akan menguntungkan, maka baru kita tolong, tapi kalau tidak akan menguntungkan, maka otak bisnis bilang, "ngapain cape cape buang waktu menolong orang yang tidak akan membawa keuntungan, maka akan celakalah hidup kita. Begitulah yang selama ini petuah yang kita dengarkan.
Kembali ke Judul
Sebagai mantan bisnisman, maka dalam hal menulis, saya penuh dengan hitung hitungan. Waktu yang akan saya gunakan untuk menulis dan melakukan blogwalking butuh minimal 2 -3 jam sehari. Belum lagi bayar pulsa setiap bulannya, yang kalau ditotal adalah untuk HP masing masing kami 35 dolar, jadi berdua 70 dollar, ditambah dengan internet di rumah senilai 70 dolar, sehingga total menjadi 140 dolar atau senilai 1,4 juta setiap bulannya. Setahun pengeluaran untuk menulis dan menggunakan Laptop dan HP masing masing saya dan isteri adalah 70 dolar atau 700 ribu rupiah, yang kalau dikalikan dalam setahun adalah Rp 700.000 x 12 = Rp. 8.400.000 masing masing. Sehingga kami berdua mengeluarkan dana untuk keperluan internet, baik laptop maupun HP adalah 16.800.000 (enam belas juta delapan ratus ribu rupiah) setiap tahun.
Keuntungan non Materi
Tercatat pada profile, followers: 4.173 dan following 3.088. Walaupun secara aktual yang setia saling berkunjung atau dikenal dengan istilah terkini blogwalking hanya sekitar seratus orang atau kurang lebih 3 persen dari data  followers, tapi hal ini sudah merupakan sebuah "keuntungan " non materi tak ternilai. Bayangkan lebih dari seratus orang sahabat sesama penulis telah terjalin selama menulis di Kompasiana ini. Seperti kata peribahasa 'Seribu teman masih terlalu sedikit, satu musuh sudah terlalu banyak" Maka kehadiran teman dan sahabat di Kompasiana sungguh merupakan harta tak ternilai bagi kita sebagai Penulis. Hadirnya sahabat menghadirkan keceriaan dalam hidup dan sekaligus menjadikan hidup kita bermakna.
- Orang yang hobi membaca, belum tentu hobi menulis.Tetapi sebaliknya, kita yang hobi menulis, sudah pasti hobi juga dalam membaca karena mustahil kita dapat wahyu tetiba, tanpa mempersiapkan diri dengan membaca tulisan tulisan bermutu
- Selanjutnya dengan menulis, kita dapat mencurahkan isi hati yang secara verbal rasanya tidak mampu kita lakukan.Â
- Tulisan kita menjadi warisan bukan hanya untuk anak cucu dan cicit tapi sekaligus menjadi warisan bagi bangsa dan negara. Sehingga setidaknya sudah menjadi bukti bahwa kita tidak kehilangan rasa nasional di manapun kita tinggal.Â
- Menjadi sarana dan prasarana dalam mengaplikasikan hidup berbagiÂ
- Menjadi prasasti bagi keturunan kita  bahwa kita pernah eksis dalam dunia tulis menulis.
- Menulis melawan pikunÂ
- Menulis mencegah penuaan dini
- Menulis merawat akal budi
- Membuktikan  kita memanfaatkan  akal budiÂ
- Mengisi waktu dengan hal bermanfaatÂ
- Silakan dilengkapi.
Hanya sebuah Renungan di musim gugurÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI