Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memaafkan adalah Ibarat Menjahit Luka

13 Mei 2021   20:28 Diperbarui: 13 Mei 2021   20:57 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukanya Bertaut Tapi Bekas Jahitan Tak Pernah Akan Hilang

Setiap orang pasti pernah terluka dalam perjalanan hidupnya. Entah karena kesalahan sendiri karena kurang hati hati atau boleh jadi terluka akibat perbuatan orang lain. 

Bila hanya tergores kulitnya tidak masalah karena dalam waktu satu dua hari akan sembuh secara alami Tetapi bila lukanya dalam dan mengangga, maka walaupun setelah dijahit, luka berhasil dipertautkan kembali tapi bekas luka yang dijahit tak akan pernah hilang sepanjang hayat. 

Kalau boleh dianalogikan gambarannya kira kira semacam itu, bila kita bawakan dalam hal memaafkan dalam hal terjadinya luka batin .Memaafkan itu sangat mudah bila hanya merupakan kejadian kecil seperti slip of toungue atau masalah kecil lainnya. 

Tetapi bila sudah menyakut tindakan yang melukai hati orang secara mendalam, maka walaupun kita sudah minta maaf dengan setulus hati dan sudah dimaafkan, tetap saja bekasnya tidak mungkin secara serta merta hilang Karena luka batin butuh waktu yang panjang untuk pemulihannya, bahkan bila lukanya terlalu dalam maka walaupun sudah dimaafkan, tapi bekas luka yang ditorehkan tetap tidak akan hilang

Berbagi Pengalaman Pribadi

Bila hanya menyangkut masalah materi, seperti misalnya minjam uang tapi terus mendadak yang minjam terserang amnessia dadakan, sama sekali tidak masalah bagi saya. Bahkan bila yang bersangkutan tidak sempat menyampaikan permohonan maafnya. Tapi ketika menyangkut nilai nominal yang besar maka walaupun sudah memaafkan tetap saja bekas luka di hati tak mungkin bisa hilang secara total.

Apalagi ketika saya dikhianati sahabat baik sendiri sehingga saya sempat di permalukan dan ditangkap Polisi jam 02.00 subuh dan dibawa seakan saya penjahat besar walaupun yang bersangkutan sudah menyampaikan permohonan maaf dan saya sudah memaafkan, tapi bekas luka hati tetap meninggalkan kesan yang mendalam

Tidak Tulus Memaafkan?

Saat membaca tulisan ini mungkin ada yang berpikir, "Kalau memang sudah memaafkan dengan setulus hati,seharusnya tidak ada lagi bekas lukanya yang tersisa" Nah, setiap orang tentu saja bebas mengeluarkan pendapatnya, tapi bagi saya pribadi yang merasakannya, walaupun kejadiannya sudah berlalu hampir 20 tahun yang lalu dan saya sudah memaafkan pelakunya dengan ikhlas, bila ditanya apakah saya sudah mampu melupakan ? Maka saya aksn jawab secara jujur "Saya tidak mungkin bisa melupakannya'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun