Mohon Maaf Lahir dan Batin
Hari ini merupakan hari yang istimewa bagi Umat Islam ,setelah menjalani Ibadah Puasa selama satu bulan penuh. Sebagai orang non Muslim kami ikut merasakan kegembiraan ,yang ditandai dengan mengaplikasikan saling memaafkan .Â
Dalam hati kecil,secara pribadi saya merasakan Hari Raya Idul Fitri ini merupakan hari kasih dan pengampunan. Orang saling mohon maaf dan saling memaafkan.Â
Mustahil orang bisa memaafkan,bila tidak ada kasih dalam hatinya,terhadap orang yang mohon maaf Tapi ini hanyalah merupakan gambaran pribadi ,yang boleh jadi tidak tepat ,karena hanya merupakan ungkapan rasa ikut bersuka cita .Baik sebagai sanak keluarga,maupun sebagai sahabat dan teman teman sesama Penulis di Kompasiana ini.
Membangkitkan Kenangan Indah Akan Kampung Halaman
Setiap kali Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri, entah mengapa walaupun non Muslim,tapi  membangkitkan kenangan indah ,semasa kami masih di Kampung Halaman,karena kami ikut sibuk sepanjang hari ,untuk mengunjungi sanak keluarga dan para tetangga yang merayakannya.Tapi hal ini terputus sejak kami pindah ke Jakarta.Â
Tetapi hal ini tentu saja tidak secara serta merta memupus rasa ikut bersuka cita dalam hati kami. Hanya saya bedanya, kini kami cukup mengunjungi sanak keluarga dan para sahabat secara virtual .Â
Walaupun tidak persis sama,tapi bagi saya pribadi ,Hari Raya Idul Fitri dirasakan sebagai hari kasih sayang,dimana orang saling mohon maaf dan saling memaafkan .Mohon maaf dan memberikan maaf,merupakan bukti kasih sayang yang sangat menyejukan dan meneduhkan hati.
Karena tidak memungkinkan untuk mengujungi satu persatu,walaupun hanya secara virtual,maka izinkanlah kami,yakni saya dan isteri ,mengucapkan :"Selamat Hari Raya Idul Fitri .mohon maaf  lahir dan batin" kepada Admin dan semua sahabat Kompasianer yang merayakannya.Semoga tahun ini membawa berkah yang melimpah limpah bagi kita semuanya.
Tertumpang salam dalam kasih sayang dari kami berdua
Tjiptadinata Effendi -Roselina