Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa Menjadikan Kita Jujur terhadap Diri Sendiri

4 Mei 2021   13:09 Diperbarui: 4 Mei 2021   13:18 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: depositphotos

Kejujuran Adalah Bahasa Universal

Kali ini tulisan ini terinspirasi oleh tulisan Kompasianer Hendro Santoso,yang biasanya sangat piawai membahas tentang olahraga Sepak Bola,tapi kali ini menulis puisi tentang Ibadah Puasa,yang sarat dengan pesan moral mendalam,

Kalimat yang menjadi judul tulisan saya kali ini,saya kutip dari artikel pak Hendro Santoso,yang dikemas dalam bentuk puisi. Tulisan yang sangat sederhana dan tidak terdapat kata kata muluk dan bahasa langit didalam puisi ini.Tapi justru dalam kesederhanaan ini saya menemukan butir butir mutiara kehidupan,yakni :" Puasa menjadikan kita jujur terhadap diri sendiri".

Saya pribadi adalah seorang non Muslim dan tidak ikut berpuasa,tapi memetik manfaat dari karya tulis pak Hendro Santosi ini,karena sangat relevan dengan kehidupan nyata dan tidak mengajak orang melambung terlalu tingggi,melainkan mengajak kita semua untuk jujur pada diri sendiri

Harga Diri Manusia Terletak Pada Kejujurannya

Justru dari bahasa sederhana inilah,terlahir ungkapan bahwa harga diri manusia,bukan ditentukan oleh takhta ,harta ataupun oleh kepandaiannya,tapi justru dari kejujurannya. 

Dan orang yang tidak mampu jujur pada diri sendiri,mustahil dapat diharapapkan jujur pada keluarga dan orang lain. Ini adalah falsafah hidup yang sangat fundamentil dan berlaku secara universsal. 

Dari sinilah terlahir kata kata bijak,bahwa:"Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di seluruh dunia" ,bagi seluruh bangsa mansia,apapun suku bangsanya dan apapun agama yang diimani.

Sekaya apapun seseorang atau sehebat apapun kepintaran ataupun sederet ijazah yang ada didepan atau dibelakang namanya,menjadi tidak berarti sama sekali,bila tidak disertai dengan kejujuran. Silakan memperhatikan sekeliing  kita,orang yang tidak jujur saat kehidupannya mulai meredup akan ditinggalkan oleh semua orang ,yang selama ini mendampingi,karena mengharapkan sesuatu daripadanya. Orang yang tidak jujur tidak akan memiliki sahabat sejati 

Terima kasih kepada pak Hendro Santoso.untuk tulisannya yang menjadi inspirasi bagi saya untuk menuliskan artikel sederhana ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun