Pengalaman Indah Semasa Lalu
Kami  sudah  menjalin hubungan persahabatan  dengan Haji Andri sekeluarga sejak tahun 78 jadi sekitar 43 tahun lalu. Hubungan kami steril dari hal hal yang berbau materi.  Secara materi, pak H.Andri adalah serorang wiraswasta di bidang pembangunan, jadi dalam hal financial mungkin lebih banyak dari apa yang kami miliki.  Persahabatan kami berlangsung sejak kami masih tinggal di Wisma Indah I di Wisma Indah kota Padang,hingga kami pindah ke Jakarta,bahkan hingga saat ini
Kami pernah menginap di rumah pak Andri sewaktu pulang kampung dan begitu juga bila ke Jakarta, pak H.Andri menginap dirumah kami. Jadi kami bagaikan sudah seperti keluarga sendiri.
Suatu waktu bertepatan dengan bulan puasa, kami pulang kampung dan bertemu dengan pak H.Andri yang mengajak kami jalan jalan ke Bukittinggi mengingat kami sudah lama tidak pernah berkunjung kesana. Setibanya di Bukittinggi kami duduk bersantai ria di tepian Ngarai Sianok sambil bercerita panjang lebar mengenai kehidupan kami sejak berpisah
Tanpa terasa jam sudah menunjukan pukul 1.00 siang. Perut saya terasa perih karena belum makan siang. Mau  makan, rasanya tidak enak juga mengingat sahabat saya puasa.
Tiba tiba pak H.Andri  minta izin meninggalkan kami. Katanya " Ambo ka muko sabanta yo pak /bu" (Saya kedepan sebentar ya pak/bu). Sekitar 10 menit kemudian, Pak H.Andri kembali membawa bungkusan. Di berikan kepada saya sambil berkata "Pak Effendi dan  Bu Ros silakan makan didalam kendaraan, saya duduk  diluar ya" (dalam bahasa Padang) .
Pada awalnya saya terpana dan berkata "Lho kan pak Andri puasa?" "Iyo pak, ambo puaso, tapi apak jo ibuk kan  indak puaso" (benar,saya puasa,tapi bapak dan ibu kan tidak puasa)
Kenangan Indah yang muncul setiap kali Ramadhan tiba
Saya  sangat terharu, bukan masalah dapat dua bungkus nasi tapi  dari sikap pak Andri yang begitu tulus. Kami berbeda dalam banyak hal, beda suku, beda budaya, beda latar belakang kehidupan dan  beda agama. Tapi H.Andri sudah memberikan contoh bagaimana memaknai arti dari hidup berbagi Hingga kini hubungan persahabatan kami tidak tergerus oleh perjalanan waktuÂ
Setiap ada kesempatan pulang kampung, kami pasti bertemu dan sewaktu kami masih tinggal di Jakarta orang pertama yang dikunjungi pak Andri berserta keluarganya bila tiba adalah rumah kami
Hingga saat ini, setiap kali bulan Ramadhan tiba saya selalu ingat akan kenangan manis yang tercipta oleh hubungan persahabatan kami dengan keluarga pak H,Andri. Â Hubungan persahabatan yang tak lapuak dek hujan dan tak lakang dek paneh. Satu lagi bukti bahwa perbedaaan bukanlah sebuah halangan untuk menjalin hubungan persabahatan dan kekeluargaan