Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tidak Cukup Open House, tapi Juga Open Heart

27 Maret 2021   17:16 Diperbarui: 27 Maret 2021   17:18 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk terciptanya Hubungan Baik Dalam Keluarga

Dalam setiap membangun rumah tangga ,pasti ada saja hal yang dapat menciptakan :"cultural shock " antara kedua belah pihak.

Walaupun demi menjaga image keluarga,setiap kali bertemu sanak keluarga dan teman teman,kita akan selalu mengatakan bahwa :"semua baik baik saja" Karena dalam sebuah pernikahan,yang dipersatukan bukan hanya sepasang insan yang saling jatuh cinta,tapi sekaligus mempertemukan dua keluarga.

Sudah dapat dipahami bahwa setiap orang membawa persepsi dalam pikirannya masing masing, Apa yang bagi kita sudah sangat baik dan sopan,belum tentu dianggap baik oleh pihak lain. Apalagi bila pernikahan terjadi dengan seseorang yang berbeda suku dan agama.

foto pernikahan Giovani Effendi dan Gulce Bakrie/dokumentasi pribadi
foto pernikahan Giovani Effendi dan Gulce Bakrie/dokumentasi pribadi
Perlu Adanya Prinsip Keterbukaan Dari Kedua Belah Pihak

"Keterbukaan " disini tentu tidak dimaksudkan hanya sekedar membuka pintu rumah kita untuk menerima kehadiran seorang menantu ataupun menantu cucu ,tapi sekaligus membuka hati. 

Menyadari sepenuhnya,bahwa setiap orang berhak berbeda dengan diri kita .Walaupun masuk kedalam rumah kita dan menjadi anggota keluarga kita,tetap saja bukan berarti orang kehilangan haknya untuk berbeda dengan kita .

Hal yang mendasar yang perlu dipahami,bahwa anak anak ataupun cucu cucu kita yang menikah,berarti mereka sudah cukup dewasa untuk mengurus diri sendiri.Karena itu sebagai orang tua kita harus mampu menahan diri untuk tidak:

  • obral nasihat
  • menanyakan hal hal yang bukan urusan kita
  • mencampuri urusan dalam keluarga anak /cucu
  • mengomentari hal hal yang tidak perlu dikomentari 

ket.foto : 3 generasi duduk dalam satu ruangan ,sambil bernyanyi/dokumentasi pribadi
ket.foto : 3 generasi duduk dalam satu ruangan ,sambil bernyanyi/dokumentasi pribadi
Disayangi Anak Mantu dan Cucu Cucu Serta Mantu Cucu

Hanya dengan memegang teguh prinsip yang sangat sederhana ini, kami bersyukur disayangi anak mantu cucu dan cucu cucu mantu walaupun terdapat banyak perbedaan. 

Baik beda suku,maupun beda agama. Salah satu menantu cucu kami Gulce Bakrie berasal dari Turki dan beragama Islam.Tapi dengan penuh rasa syukur,Gulce sangat menyayangi kami sebagai Opa dan Omanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun