Ternyata Buahan Lokal Kita di Negeri Gengsinya Meroket
Setiap kali kita berkunjung ke rumah sahabat atau kerabat kita,maka sesuai dengan tradisi setempat,biasanya kita membawa oleh oleh atau buah tangan . Bagi yang kondisi keuangannya mampan,mungkiin membawa oleh oleh barang barang mahal.Â
Tapi rata rata orang membawa buah buahan import demi menjaga gengsi. Hal bukan hanya dilakukan oleh orang lain,tapi saya sendiri juga dulu melakukan hal yang sama.Yakni mencari buahan import,setidaknya buah apel dan buah pir serta buah anggur.
Rasanya malu banget kalau hanya membawa oleh oleh buahan lokal seperti pisang ,manggis ,alpukat serta rambutan .Rasanya gimana tuh. Mau dibilang tidak berjiwa nasional atau apapun masa bodolah,yang penting jangan sampai kita kehilangan muka dihadapan sahabat kita,karena datang dari jauh jauh untuk bertamu eee cuma bawa buahan lokal.
Setelah tinggal di negeri orang,baru saya sadar bahwa buahan yang dikampung halaman sendiri kurang dihargai,ternyata di Australia pamornya meroket. Bayangkan, harga satu kilogram Rambutan adalah 35 kali lipat Harga Apel.Â
Tadi kami ke market dan kebetulan tampak ada rambutan. Karena sudah lama banget tidak makan rambutan,rasanya kangen mau makan agak beberapa buah.Tapi menengok harganya ,selera langsung menyurut dan hilang total. Bukan karena pelit.tapi rasanya sayang banget hanya  untuk makan rambutan  saja harus bayar 350 ribu rupiah,yang kalau di kampung halaman saya di Padang bisa dapat 10 kilogram
Begitu juga suatu waktu mau beli duren ,tapi menyaksikan harganya selangit,selera langsung di lockdown. Akhirnya kami jadi juga makan duren ,tapi yang dibelikan oleh putra kami Bukan hanya sekali,tapi berkali kali
Untuk menghibur diri,saya bilang ke istri ,kalau Miss Corona sudah di deportasi kembali kealamnya dan kami bisa pulang kampung,saya akan memborong duren dan rambutan,serta manggis,sebagai balas dendam .Isteri saya hanya ketawa melihat gaya saya kayak anak Abg lagi ngambek nggak dapat makanan yang disukai