Setelah Puluhan Tahun  Kerja KerasÂ
Termotivasi oleh beragam tulisan yang tampil dalam seminggu ini ,dengan judul:"Self Reward" yang bermakna :"Memberi Hadiah bagi diri sendiri" .,maka saya mencoba menuangkan kisah perjalanan hidup kami  . Tentang kisah hidup kami yang sarat dengan horor kehidupan semasa lalu,sudah lebih dari cukup saya ceritakan dalam berbagai kesempatan,bahkan masih dituangkan dalam bungkusan "Novel Kehidupan" Yang sesungguhnya murni kehidupan yang pernah kami jalani selama bertahun tahun hidup bernafas dalam lumpur kehidupan. Hanya saja,agar  tidak membuat orang yang membaca menjadi muak,maka dari jadilah Novel from true life .
Setelah kami berdua merundingkan secaras seksama ,dengan mempertimbangkan kematangan persiapan kami untuk  mampu dapat hidup tanpa bekerja lagi,akhirnya memutuskan untuk mempensiunkan diri secara total..  Dasar pertimbangan kami  adalah anak anak kami sudah berkeluarga dan mampu hidup mandiri dan secara finansial sama sekali tidak membutuhkan uluran tangan kami lagi. Kami berdua hanya bertanggung jawab untuk hidup kami berdua
Setelah pensiun dari dunia bisnis,kami melakukan perjalaanan menjelajahi seluruh Nusantara dari Sabang hingga Merauke. Bukan hanya sebatas slogan atau pemanis mulut,melainkan kami aplikasikan secara nyata,sejak dari tahun 2000 hingga tahun 2006. Dan setelah itu,kami turun panggung setapak demi setapak . Sejak menetap di benua Kanguru ,kami sudah turun panggung secara total .Karena kami belajar dari berbagai pengalaman pahit orang lain,agar bila sudah tiba waktunya,alangkah bijaknya melangkah turun dengan kaki sendiri,ketimbang diturunkan oleh orang lainÂ
Pensiun  kami maknai bebas dari kegiatan rutin,tapi hidup harus tetap berlangsung ,yang kami isi dengan  melakukan travelling sebagai hadiah ,setelah berkerja keras selama puluhan tahun. Seluruh rangkaian perjalanan yang ditulis oleh belahan jiwa saya melalui kisah bersambung :"Kami menuai dari apa yang kami tabur" ,merupakan bagian dari cara kami menghargai diri kami berdua .
Kami bersyukur kepada Tuhan, ketiga anak kami sudah memiliki keluarga masing masing dan tidak lagi membutuhkan dukungan finansial ,malahan sebaliknya kami yang menerima limpahan kasih sayang dari ketiga anak kami dalam beragam cara. Kami dibanjiri hadiah dengan cara berbeda dari kedua putera dan putri kami.
Hidup yang kami jalani sejak pensiun,sungguh jauh melampaui mimpi mimpi kami. Dulu kami berpikir :"Alangkah bahagianya bila dihari tua kami dapat menikmati hidup secara layak " Ternyata kami mendapatkan  kesempatan untuk menjelajahi puluhan negeri di dunia,seperti yang ditulis oleh belahan jiwa saya melalui tulisan bersambung Karena itu,setiap hari ,begitu terbangun dari tidur, hal yang pertama kami lakukan adalah bersyukur kepada Tuhan. Kalau dulu ,kami sudah cukup gembira bila dapat masing masing sepotong ubi rebus sebagai sarapan pagi,kini dimeja makan tersedia aneka ragam masakan dan secangkir capucinno .