Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agar Dapat Diterima Semua Kalangan, Kuncinya adalah Ketulusan

4 Maret 2021   18:33 Diperbarui: 4 Maret 2021   18:54 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Steril dari Kepura-puraan

Dengan diterbitkannya buku 150 Kompasianers Menulis ini,bagi kami berdua sungguh merupakan sebuah impian yang menjadi kenyataan,yakni kami diterima oleh semua kalangan. 

Untuk dapat mencapai ketingkat ini sungguh merupakan perjalanan panjang dalam kehidupan pribadi kami. Sejak tahun 1998,kami memutuskan untuk melakukan perjalanan hidup yang keluar dari zona keamanan dan zona kenyamanan . Berkunjung dari satu kota kekota yang lain,bukan saya sebagai traveller ,melainkan  berinteraksi secara intensif dan bergaul dengan masyarakat setempat. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Mengunjungi daerah yang disebut sebut " zona merah" bagi kami berdua yakni Aceh. Bertubi tubi saran dari teman teman,agar kami membatalkan rencana kunjungan kami ke Aceh,apalagi mengadakan acara disana. Hal ini tidak terlepas dari status kami berdua sebagai:"double minoritas" dari sudut pandangan umum. Tapi kami tidak pernah mundur dari apa yang sudah kami rencanakan secara matang,apalagi sejak lahir kami sudah terbiasa hidup dalam keberagaman dalam keluarga besar kami di Sumatera Barat

makan bersama di Padang/dokumentasi pribadi
makan bersama di Padang/dokumentasi pribadi
Ternyata Disambut Dengan Hati Yang Terbuka

Hanya dengan modal ketulusan hati dan jauh dari kepura puraan,kami tetap melangkah kedaerah yang selama ini dianggap sebagai zona merah bagi kami berdua. Ternyata, puji syukur kepada Tuhan,belum pernah sekali juga kami mendapatkan sambutan dingin,apalagi sampai diperlakukan sebagai orang asing. Kami diterima dimana mana,bukan hanya dengan kedua belah tangan terbuka,tapi dengan hati terbuka. Bahkan kami di  undang makan dirumah warga dan kami tidak pernah mencari alasan untuk menolak

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Ada puluhan foto foto pendukung,tapi tidak mungkin semuanya ditayangkan disini,sehingga seakan akan pamer popularitas diri.Dari Sabang hingga ke Merauke,bukan hanya sebatas slogan ,tapi secara nyata kami kunjungi .Di Jayapura,kami ke Timika dan Biak,serta Sorong .Begitu juga  kami tidak berhenti hingga menjelajahi seluruh pulau Sumatera dan Jawa,tapi juga melanjutkan perjalanan ke Pulau Kalimantan,Sulawesi ,Maluku, NTT dan seterusnya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Impian kami untuk menjadi sahabat orang dari Sabang hingga Merauke sudah menjadi kenyataan . Selama mengujungi,dari pulau ke pulau,kami sengaja tidak membawa oleh oleh dalam bentuk apapun dan tidak bagi bagi nasi bungkus,sebaliknya,kami yang diundang makan sana sini.Bahkan di Bandung,berkumpul sekitar 40 orang ,khusus agar dapat makan bersama kami atas prakarsa dari bu Susi Sulastri SH dan pak Bambang .Kalau saya tuliskan seluruh perjalanan kami selama belasan tahun,bisa menjadi sebuah novel perjalanan panjang

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Mendapatkan perhatian yang begitu besar dari semua sahabat kami,termasuk para sahabat di Kompasiana ini,sungguh menghadirkan rasa haru dalam diri .Saya dan isteri sudah merencanakan,bila Covid 19 berlalu ,kami akan pulang kampung dan mengundang semua teman teman tanpa kecuali . 

Semoga Tuhan mengizinkan semuanya terjadi

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun