Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Tahu Bangkai Itu Busuk, Kok Masih Disimpan?

9 Februari 2021   13:53 Diperbarui: 9 Februari 2021   13:58 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai Kapan?

Peribahasa kuno,yang tetap masih uptodate untuk di jadikan cerminan diri hingga di era digital ini adalah:"Sepandai pandainya membungkus bangkai suatu waktu pasti akan tercium juga oleh orang lain" Hal ini sudah merupakan sesuatu yang terang benderang.Tidak perlu menguasai ilmu falafah untuk memahaminya,bahkan anak kecilpun sudah tahu bahwa bila menyimpan bangkai, pasti bau busuknya akan menyebar kemana mana.

Tapi yang mengherankan adalah walaupun semua orang sudah tahu akan akibat dari menyimpan sesuatu yang busuk,masih saja tetap banyak yang mencoba mengakal akali,agar bangkai yang disimpannya awet dan tidak mengeluarrkan bau. Ada beragam cara dan gaya yang diterapkan,antara lain dengan menutupinya dengan aneka ragam bunga yang harum semerbak. Bahkan kalau diperlukan ,akan disirami  dengan air kembang tujuh rupa.

Untuk menghindari,agar jangan sampai kita ikut terjerembab masuk ke perangkap semacam ini,maka ibarat kita menulis artikel.tuliskanlah Judul yang sesuai dengan konten tulisan kita. Jangan sampai terjadi,hidup kita tidak sesuai dengan judul

Tampillah Apa Adanya

Sebagai salah satu contoh aktual.saya bisa saja mengarang cerita,seakan akan saya adalah keturuan dari Jengis Khan atau Kubilai Khan atau saya masih saudara jauh dari Jack Ma . Atau kalau mau ngibul lebih jauhl,saya bisa menulsi bahwa Eka Tjipta itu  masih ada hubungan kekeluargaan dengan kami.

Coba saja baca namanya ada kemiripan,karena sama sama ada: "Tjipta" .Dongeng lain, bahwa Taufiq Effendi ,mantan Menpan adalah sepupu jauh saya, buktinya nama saya Tjiptadinata Effendi dan Taufiq Effendi, tidak selisih jauh. Mungkin saja untuk sementara, orang akan percaya.tapi hingga berapa lama?

Nah, suatu waktu ketika terbuka kedok saya, bahwa sesungguhnya saya adalah anak dari seorang Kusir Bendi, mau ditaruh dimana wajah saya yang ganteng ini? 

Hiduplah Sesuai Judul

Karena itu sejak dari awal saya mulai menulis di tahun 2000.selalu saya awali dengan kisah hidup kami disaat melarat.dan menceritakan apa adanya. Silakan orang menilai, apakah masih mau bersahabat dengan anak Kusir Bendi atau tidak?  

Ternyata dengan cara dan gaya hidup yang sesuai judul.justru kami diterima disemua kalangan. Dan persabahatan kami langgeng ,walaupun jarak dan waktu yang memisahkan kami. Karena tidak seorangpun yang merasa tertipu dengan penampilan kami yang apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun